Mohon tunggu...
HANIFAH AGUSTIN
HANIFAH AGUSTIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengungkapkan kata dengan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Hasil Wawancara Kepala Sekolah Mengenai Dilema Etika vs Bujukan Moral

22 Oktober 2024   20:51 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:57 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara dengan Drs. Thaha Bauzir, M.Pd. Kepala Sekolah SMKN 1 Geger Kab. Madiun

NARASUMBER Bpk. Supriyadi, S.Pd., M.Pd. Kepala Sekolah SMKN 1 Kebonsari     

Dalam mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral, Bpk Supriyadi S.Pd., M.Pd. melihat bahwa kasus dilema etika itu antara benar melawan benar di mana itu merupakan situasi yang terjadi ketika harus memilih dan memutuskan antar dua pilihan itu benar secara moral bertentangan. Sedangkan bujukan moral yaitu benar melawan salah dimana situasi yang harus mengambil keputusan benar dan salah.

Dalam menjalankan pengambilan keputusan di sekolah, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan, beliau berpendapat bahwa nilai yang saling bertentangan mana yang lebih berpotensi ke arah nilai moral mana yang mempunyai bobot yang lebih sedikit, trs siapa yang terlibat, mengumpulkan beberapa fakta/informasi yang lebih relevan. Melihat sisi yang lebih luas apakah ada yang bertentangan dengan aturan serta apakah membawa efek kepada sekolah.

Adapaun Langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan selama ini yaitu mengumpulkan fakta yang terjadi, menentukan siapa yang terlibat, menganalisis benar salahnya, membuat alternatif solusi, membuat keputusan dan lihat lagi keputusan/refleksi untuk kajian kebijakan sekolah yang akan dating.

Hal-hal efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika merupakan kasus dilema etika tidak bisa langsung diselesaikan, harus melihat banyak sisi, melibatkan masukan dari masyarakat sekitar atau teman teman, melibatkan/pertimbangan Kepala Sekolah senior di MKKS, serta harus mempunyai banyak pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Kemudian hal-hal yang merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika, dikatakan bahwa tentunya banyak, melihat masalah tersebut apakah mempunyai efek yang sangat luas dan perlu membuat kebijakan yang bijak dan bermakna. Kalau bisa diselesaikan intern maka akan lebih bijak. Masalah yang muncul terkadang di luar dugaan dan perlu perenungan yang panjang. memerlukan pertimbangan dan yang pasti selalu melibatkan Allah SWT dengan berdo'a baik masalah ringan ataupun berat selalu melibatkan Allah.

Bpk Supriyadi mengatakan juga bahwa beliau memiliki sebuah tata kelola atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika karena menurut beliau, dalam mengambil keputusan tidak bisa langsung, menerima masalah harus dipikirkan secara mendalam. Harus mempunyai jadwal dilihat sejauhmana masalah tersebut, penyebabnya, kemungkinan yang bisa dilakukan , berpikir secara mendalam, serta membutuhkan pertimbangan dengan beberapa orang setelah itu konsultasi pada Allah itu penting.

Dalam menyelesaikan suatu dilema etika bpk supriyadi menjalin hubungan dengan berbagai pihak, masyarakat di sekitar, semua warga sekolah, kepala sekolah senior. Saya meminta pertimbangan/masukan-masukan dari mereka untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Dari semua hal yang telah disampaikan, beliau mengatakan bahwa pembelajaran yang bisa diambil yaitu sebagai pimpinan harus kritis dalam melihat suatu masalah, wawasan harus luas mempunyai dasar yang lebih kuat. Melibatkan banyak orang untuk memberikan masukan-masukan, mempunyai dasar hukum yang tepat, dilihat efek ke depannya, dan berpihak pada murid. Pada intinya pemimpin dalam pengambilan keputusan dilatih untuk berpikir secara menyeluruh/luas.

NARASUMBER Bpk. Drs. Thaha Bauzir, M.Pd. Kepala Sekolah SMKN 1 GEGER

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun