Mohon tunggu...
HANIFAH AGUSTIN
HANIFAH AGUSTIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengungkapkan kata dengan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1

12 Oktober 2024   17:11 Diperbarui: 12 Oktober 2024   17:19 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

3.1.j. Koneksi Antar Materi - Modul 3.1

Rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.1

HANIFAH AGUSTIN,S.T.,Gr.

CGP ANGKATAN 11 KABUPATEN MADIUN

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

  1. CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
  2. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Menurut saya, kutipan di atas sangat relevan dengan peran sebagai pendidik atau pemimpin pembelajaran. Tugas utama seorang pendidik adalah membimbing siswa untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman dan pembelajaran yang berarti. Namun, dalam proses ini, berbagai masalah seperti dilema etika dan tekanan moral akan muncul. Untuk mengatasinya, diperlukan keterampilan dalam pengambilan keputusan agar yang diambil sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan mendukung kepentingan siswa.
  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita? Nilai atau prinsip yang kita pegang akan berperan penting dalam menentukan keputusan yang tepat. Dalam proses pengambilan keputusan, nilai-nilai tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dan mendukung kepentingan siswa. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekolah, dengan menciptakan suasana yang aman, nyaman, tanpa perselisihan, dan dapat diterima serta dilaksanakan oleh semua pihak.
  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda? Sebagai pemimpin pembelajaran, saya sebagai guru harus mampu membimbing perkembangan murid sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Dalam pengambilan keputusan terkait proses pembelajaran, guru perlu memprioritaskan kebutuhan belajar siswa, merancang skenario pembelajaran yang menguntungkan mereka, serta menyusun penilaian yang mendukung minat, kesiapan belajar, dan bakat siswa. Semua ini harus dapat dilaksanakan melalui pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda dan pembelajaran yang berfokus pada aspek sosial emosional.
  • Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda. Pembelajaran dalam modul ini memberikan pemahaman tentang proses pengambilan keputusan, terutama dalam menghadapi dilema etika atau tekanan moral, yang harus berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan, mengutamakan kepentingan siswa, dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mengikuti 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai panduan untuk mencapai keputusan yang bijaksana.

Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antar Materi)

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pendidikan adalah panduan bagi perkembangan anak-anak, membimbing potensi yang ada pada mereka untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat. Pendidikan perlu memperhatikan konteks lokal dan memperkuat karakter budi pekerti yang sesuai dengan nilai-nilai alam dan tuntutan zaman. Patrap Triloka adalah konsep pendidikan yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara. Pratap Triloka memiliki hubungan dengan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin yaitu pada konsep "Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" di depan memberi teladan, ditengah membangun motivasi/dorongan, dibelakang memberi dukungan. Sebagai seorang guru yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran, seharusnya menerapkan konsep pengambilan keputusan yang tepat dan mendukung murid melalui tahapan pengambilan keputusan. Hal ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi murid, rekan guru, dan warga sekolah dengan nilai-nilai universal yang baik. Setiap keputusan yang diambil guru sebagai pemimpin pembelajaran haruslah mengacu pada nilai-nilai kebajikan dengan menjiwai tiga semboyan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara tentang asas-asas pendidikan, karena guru adalah sosok yang diteladani oleh murid dan masyarakat sehingga suka ataupun tidak guru harus memantaskan diri untuk bisa digugu dan ditiru dengan berupaya membentuk nilai-nilai kebaikan dalam dirinya.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Guru harus selalu memberikan teladan yang baik bagi siswa dalam mengembangkan budi pekerti. Penanaman budi pekerti di sekolah dapat dilakukan melalui penguatan pola pikir dan pembiasaan budaya positif, sehingga siswa akan selalu melakukan tindakan-tindakan perilaku positif. Perilaku positif yang konsisten akan menjadi kebiasaan dan membentuk karakter positif pada siswa. Demi tercapainya kepribadian unggul. Nilai-nilai positif yang dimiliki oleh seorang guru atau pendidik adalah mendukung kemandirian, refleksi, kolaborasi, dan inovasi. Nilai-nilai ini merupakan fondasi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Nilai-nilai positif tersebut akan memengaruhi keputusan kita. Bagaimana cara menetapkan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 tahap pengujian dan pengambilan keputusan. Dengan demikian, seorang guru dihadapkan pada dilema etika ketika menunjukkan empati terhadap muridnya. Sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan, dapat dipertanggungjawabkan, dan mendukung murid untuk meningkatkan wellbeing dalam pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun