Mohon tunggu...
hanifa hafiza
hanifa hafiza Mohon Tunggu... mahasiswa -

because I love my mother, wherever I am I will fight for her happy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Seorang Guru Inspiratif, Pasang Surut Perjalanan Hidup

3 Maret 2018   11:02 Diperbarui: 3 Maret 2018   11:32 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potongan gambar Film Laskar Pelangi (sumber: superkidsindonesia.com)

Berbekal pengalaman kedua orang tua  yang sangat gigih memperjuangkan 5 anak-anaknya agar tetap lanjut ke bangku sekolah atau pendidikan yang lebih tinggi walaupun ekonomi keluarga  yang sangat minim.

Orang tua yang rela bekerja menjadi apa saja untuk biaya 5 orang anak,  ibu yang rela menjadi pembantu rumah tangga bahkan rela menjadi babysister diluar kota untuk memperjuangkan beliau dan kakak beliau, karena kakak beliau perlu biaya untuk ujian akhir atau ujian skripsi. Sedangkan ayah seorang guru rela menjadi kuli, tukang becak satpam dan sebagainya untuk menambah pemasukan keluarga.

Sebelum meneruskan kelas 3 SMA, beliau sempat berhenti sekolah 2 tahun, karna bergantian biaya kepada kakak yang ingin lulus di sebuah perguruan tinggi negeri di kota Malang. Allah memberi jalan yang lebih indah.

Disela-sela kekosongan tanpa beraktivitas beliau mencari kesibukan sementara sambil menunggu biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas (SMA). Alhamdulillah atas kehendak Allah, ada yang mengajak beliau untuk membantu mengajar di TK Dharma Wanita di kota di Malang.

2 tahun berlalu, membantu sekaligus mencari kesibukan untuk mengajar tanpa pengalaman yang cukup.Hanya saja dari kecil beliau sudah menyukai anak kecil, ntah mengapa bila bersama anak-anak hati terasa senang. Sampai akhirnya kakak beliau di angkat menjadi guru di sebuah SMA di kota Banjar Masin. Dan akhirnya beliau ikut kakak beliau ke kota Banjar Masin. Betapa banyak nikmat yang keluarga beliau dapatkan.

Setelah lulus SMA di Kota Banjarmasin, saya ingin melanjutkan pendidikan ke lebih tinggi.Akan tetapi biaya belum mendukung dan beliau putuskan untuk bekerja lagi. Untungnya sekolah yang pernah dulu saya mengajar masih menginginkan beliau untuk meneruskan mengajar di TK Dharma Wanita kota Malang. Sampai beliau putuskan untuk menikah dan mempunyai anak. Saat itu gaji beliau perbulan hanya 15.000  pada tahun 1994-1995.

Pada kelahiran anak pertama beliau memutuskan untuk tidak mengambil cuti, dikarenakan janin atau bayi yang ada di dalam perut saya harus terlahir secara prematur dan akhirnya beliau mengambil persalinan secara sesar.Saat itu beliau masih kuat mengajar.

Akan tetapi pada tanggal 28 maret 1995, gaji beliau di potong setengah dari 15.000 menjadi 7.500 karena beliau tidak masuk mengajar.Beliau  bersyukur masih diberi gaji. Akan tetapi gaji 7.500 tidak cukup untuk biaya keluarga, ditambah biaya untuk anak pertama beliau. Allah memberi jalan yang lain pada keluarga beliau, Allah memberi jalan lewat kakak beliau, yang dulunya menempuh pendidikan diploma di UM dan saat itu ada pengangkatan dinas.

Selang berapa tahun kakak saya mendapat rezeki dari Allah.Kakak saya mendapatkan beasiswa untuk meneruskan S1 di kembalikan ke UM karena dulu pernah menjalani pendidikan Diploma di UM.Kita yang sama-sama memiliki anak yang masih kecil, kakak beliau kasihan/iba melihat gaji beliau yang tidak cukup untuk biaya anak kecil atau bayi karena anak beliau anak pertama masih banyak kebutuhan yang harus di beli. Kata kakak bu Yayuk " sekarang kamu cari kursus guru TK, supaya kamu gak di buat bulan-bulan/sembarangan orang kalo Cuma ijazah SMA"

Pada tahun 1997, saya di minta untuk resain mengajar di TK Dharma Wanita Malang, kemudian mencari kursus mengajar agar mempunyai dasar mengajar yang baik dengan biaya bantuan dari kakak saya. Setelah mengikuti kursus guru TK. " itu loh di Asy-Syahriyah samean mau a?" bilang Seorang guru kursus yang mengajari beliau panggilannya bu asih, memberi informasi tentang lowongan kerja di TA-Asy-Syariyah.

Beliau yang tak pernah memberi tahu kepada bu Asih akan pengalaman pernah mengajar di sebuah TK di kota Malang. Penawaran bu Asih membuat beliau ingin mencoba, akan tetapi niat awal beliau kursus mengajar bukan karena ingin langsung bekerja akan tetapi untuk mencari ilmu yang lebih karena belum memiliki pengalaman mengajar.

Saat itu umur beliau belum genap 15 tahun tapi sudah diminta untuk membantu mengajar anak-anak yang masih kecil, saat membantu mengajar beliau hanya diajarkan cara mengajar oleh kepala sekolah TK Dharma Wanita jadi belum ada pengalam mengajar yang banyak.

"Kalo di desa muridnya banyak sekali, di daerah-daerah Karangbasuki. Itu loh mbak yang di depan candi badut itu. Mulai dari balik RW sampai ada gedung sendiri di depan candi persis. Kalo mbak lewat candi badut di depan ada TK dulu saya mengajar di situ. Dulu sih gak disitu mbak.Dulu di balik RWnya.Jadi pindah-pindah.Jadi bisa mbak bayangkan belum genap umur 15 tahun sudah di panggil bu ya. Rasanya kayak malu-malu gimana ya."

"Kalo berangkat saya gak pernah pakek seragam, seragam itupun bekas.Ya bekasnya guru-guru yang disitu dikasih baju bekasnya.Ya itu gaji 15.000 di potong menjadi 7.500.tapi saya telateni. Ya itu akhirnya beliau kursus mengajar tahun 1997. Disini ada lowongan dan saya nyoba di sini ke kantor bu tis, trus di tes. Alhamdulillah di terima pada tahun 1998, sampai saat ini saya masih disini.Alhamdulillah reziki dari Allah. " Ujar bu yayuk .

Selepas mengajar di TA Asy-Syariyah siangnya beliau tetap menjalani kursus mengajar di tempat yang sama. Setelah rentang waktu yang cukup lama akhirnya bu Tis menawarkan kepada bu Yayuk untuk lanjut pendidikan propesian "bu Yayuk ini ada sertifikasi ke propesian, smean kuliah ya?" ujar bu Tis.

"untuk kuliah saya belum mampu bu, ya untuk ekonomi saya belum mampu. Anak saya sudah dua. Jaraknya kan cuman satu tahun jadi terus ngecel. Satu tahun ada adeknya"  ucap bu Yayuk. Lamban-lambat sampek tahun depannya.Setelah bu tis kuliah.Almarhum bapak beliau sebelum meninggal berpesan menyuruh beliau untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Kok kasihan lihat Yayuk gak kuliah sedangkan kakak dan adeknya kuliah sampek selesai. Kamu kuliah aja, kalo memang di tuntut guru TK harus kuliah ya kuliah !!.Ujar bapak Bu yayuk.Bapak beliau memberi uang sebesar 1 juta rupiah untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Karna bapak beliau meminta untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, akhirnya beliau memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Budi Utomo mengambil jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini. .

Selang berapa tahun beliau menyelesaikan pendidikan di universitas Budi Utomo dan mendapat gelar S.Pd. Selanjutnya ada pendataan sertifikasi dari kementerian agama.Alhamdulillah beliau mendapatkan sertifikasi.Tak ada kehidupan tanpa masalah.Sebelum menyelesaikan pendidikan sarjana beliau di sulitkan lagi dengan biaya karena pura pertama beliau juga ujian tingkan menengah atas. "njenengan bayangkan dengan ekonomi yang pas-pasan beliau dan anak saya harus sama-sama lulus. Untungnya saya memiliki suami yang sangat gigih, bekerja di dinas perumahan" ujar bu yayuk.

Saat kuliah beliau tetap mengajar di TA Asy-Syahriyah dengan berjalan kaki. Ketakutan beliau saat  itu tidak bisa mengajar maksimal seperti dulu karena kelelahan saat perjalanan. Alhamdulillah saat ini beliau sudah memiliki kendaraan untuk ke sekolah.Sehingga dapat mengajar dengan lancar. Hingga sampai saat ini beliau selalu menikmati dan bersyukur atas apa yang beliau peroleh banyak sekali kemudan dan limpahan kemudahan yang diberikan Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun