Mohon tunggu...
hanifa hafiza
hanifa hafiza Mohon Tunggu... mahasiswa -

because I love my mother, wherever I am I will fight for her happy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Seorang Guru Inspiratif, Pasang Surut Perjalanan Hidup

3 Maret 2018   11:02 Diperbarui: 3 Maret 2018   11:32 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potongan gambar Film Laskar Pelangi (sumber: superkidsindonesia.com)

Saat itu umur beliau belum genap 15 tahun tapi sudah diminta untuk membantu mengajar anak-anak yang masih kecil, saat membantu mengajar beliau hanya diajarkan cara mengajar oleh kepala sekolah TK Dharma Wanita jadi belum ada pengalam mengajar yang banyak.

"Kalo di desa muridnya banyak sekali, di daerah-daerah Karangbasuki. Itu loh mbak yang di depan candi badut itu. Mulai dari balik RW sampai ada gedung sendiri di depan candi persis. Kalo mbak lewat candi badut di depan ada TK dulu saya mengajar di situ. Dulu sih gak disitu mbak.Dulu di balik RWnya.Jadi pindah-pindah.Jadi bisa mbak bayangkan belum genap umur 15 tahun sudah di panggil bu ya. Rasanya kayak malu-malu gimana ya."

"Kalo berangkat saya gak pernah pakek seragam, seragam itupun bekas.Ya bekasnya guru-guru yang disitu dikasih baju bekasnya.Ya itu gaji 15.000 di potong menjadi 7.500.tapi saya telateni. Ya itu akhirnya beliau kursus mengajar tahun 1997. Disini ada lowongan dan saya nyoba di sini ke kantor bu tis, trus di tes. Alhamdulillah di terima pada tahun 1998, sampai saat ini saya masih disini.Alhamdulillah reziki dari Allah. " Ujar bu yayuk .

Selepas mengajar di TA Asy-Syariyah siangnya beliau tetap menjalani kursus mengajar di tempat yang sama. Setelah rentang waktu yang cukup lama akhirnya bu Tis menawarkan kepada bu Yayuk untuk lanjut pendidikan propesian "bu Yayuk ini ada sertifikasi ke propesian, smean kuliah ya?" ujar bu Tis.

"untuk kuliah saya belum mampu bu, ya untuk ekonomi saya belum mampu. Anak saya sudah dua. Jaraknya kan cuman satu tahun jadi terus ngecel. Satu tahun ada adeknya"  ucap bu Yayuk. Lamban-lambat sampek tahun depannya.Setelah bu tis kuliah.Almarhum bapak beliau sebelum meninggal berpesan menyuruh beliau untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Kok kasihan lihat Yayuk gak kuliah sedangkan kakak dan adeknya kuliah sampek selesai. Kamu kuliah aja, kalo memang di tuntut guru TK harus kuliah ya kuliah !!.Ujar bapak Bu yayuk.Bapak beliau memberi uang sebesar 1 juta rupiah untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Karna bapak beliau meminta untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, akhirnya beliau memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Budi Utomo mengambil jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini. .

Selang berapa tahun beliau menyelesaikan pendidikan di universitas Budi Utomo dan mendapat gelar S.Pd. Selanjutnya ada pendataan sertifikasi dari kementerian agama.Alhamdulillah beliau mendapatkan sertifikasi.Tak ada kehidupan tanpa masalah.Sebelum menyelesaikan pendidikan sarjana beliau di sulitkan lagi dengan biaya karena pura pertama beliau juga ujian tingkan menengah atas. "njenengan bayangkan dengan ekonomi yang pas-pasan beliau dan anak saya harus sama-sama lulus. Untungnya saya memiliki suami yang sangat gigih, bekerja di dinas perumahan" ujar bu yayuk.

Saat kuliah beliau tetap mengajar di TA Asy-Syahriyah dengan berjalan kaki. Ketakutan beliau saat  itu tidak bisa mengajar maksimal seperti dulu karena kelelahan saat perjalanan. Alhamdulillah saat ini beliau sudah memiliki kendaraan untuk ke sekolah.Sehingga dapat mengajar dengan lancar. Hingga sampai saat ini beliau selalu menikmati dan bersyukur atas apa yang beliau peroleh banyak sekali kemudan dan limpahan kemudahan yang diberikan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun