Mohon tunggu...
Hanifah Dwi Rustanti
Hanifah Dwi Rustanti Mohon Tunggu... Lainnya - hani

Hihi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sarkasme dalam Lirik Lagu Dangdut, Kajian Semantik

20 Desember 2020   13:27 Diperbarui: 20 Desember 2020   15:55 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(https://lirik.kapanlagi.com/artis/lynda-moymoy/gadis-bukan-perawan/)

 

Lirik lagu diatas terjadi perubahan makna pada klausa Keperawananku sudah hilang Gara-gara pacaran sering mesra-mesraan Tapi untung gak hamil. Klausa tersebut termasuk kedalam sarkasme, karena kurang enak didengar. Kata hamil yang berarti mengandung janin dalam Rahim. Kemudian pacar yang berarti teman lawan jenis (perempuan dan laki-laki) yang mempunyai hubungan lebih dari sekedar teman saja, sepasang yang memiliki rasa cinta kasih. Klausa dalam lirik lagu ini kurang enak didengar dan kurang cocok untuk digunakan, karena menunjukan perilaku akibat perbuatan dengan lawan jenis yang dapat saja membuahkan janin dalam Rahim. Tetapi hal itu tidak akan terjadi yang ditunjukan pada lirik lagu terakhir yaitu Makanya pacaran jangan sampai kelewatan

Bisa disimpulkan bahwa perubahan makna pada jenis pengasaran terjadi kata yang dipilih tidaklah tepat. Diksi yang terdapat pada lirik lagu Linda Moy Moy dengan judul Gadis Bukan Perawan bersifat sindiran dan kurang enak didengar. Sarkasme yang ditimbulkan dalam lirik lagu tersebut merusak etia yang dapat berdampak jika yang mendengar adalah anak-anak, karena lirik lagu yang digunakan secara tidak langsung bersifat kasar walaupun penyampaiannya halus.  Masih banyak judul-judul lagu dangdut yang banyak memiliki  sasrkasme yang perubahan maknanya bisa dibilang termasuk kedalam kata-kata yang kasar namun disajikan dalam lirik lagu secara halus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun