Mohon tunggu...
Hanifah Nur Sholihah
Hanifah Nur Sholihah Mohon Tunggu... -

ada ibu dan ayah yang selalu mendukungku untuk menuju sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Managemen Strategi Pendidikan Anak Usia Dini

16 Juni 2014   16:20 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:31 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Manajemen merupakan sebuah bahan wajib dalam segala hal, termasuk dalam organisasi maupun bentuk yang lainnya. Telah kita ketahui bersama manajemen memiliki 4 pilar inti dalam prosesnya, meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling/monitoring).

Dalam Pendidikan Anak Usia Dini, manajemen kelembagaan mempunyai beberapada model, di antaranya: (a) Pengelolaan PAUD mengacu pada terlalu seringnya dalam bidang seni daripada ilmunya (lebih pada manajemen yang bersifat trial and error). (b) Penggunaan manajemen “gotong royong”. Artinya semua sektor (dalam hal ini orang) melakukan semua pekerjaan. Tidak hanya pembagian tugas yang jelas. Bahkan ada benturan antara unit satu dengan yang lain. (c) Manajemen dengan menggunakan gaya tukang cukur. Artinya, orang yang melakukan semua pekerjaan, mulai dari membuka kios, menyapu, memotong rambut, menutup kios, hingga menajemen keuangan. Banyak dalam organisasi yang kurang strategis dalam menempatkan bagian pekerjaan. (d) Budaya “sungkan” atau segan pada organisasi. Artinya segan jika menegur kesalahan teman dan marah jika ditegur teman kerjanya.

Ada beberapa kelemahan yang dilakukan masyrakat pada saat ini pada pengorganisasian PAUD. Pertama, menentukan orangnya terlebih dahulu, kemudian organisasinya. Kedua, ketidakjelasan ukuran keberhasilan. Hal ini sesuai dengan budaya kita yang just do it atau intinya sudah melakukan. Ketiga, tiadanya norma tertulis. Dalam aturan tertulis mencantumkan mekanisme hubungan organisasional antar-personal, hak dan kewajiban, arus pekerjaan, tanggung jawab, dan aturan yang berlaku.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan PAUD. Pertama,iklim kebersamaan yang sehat. Hal ini menagndung makna keberhasilan organisasi bergantung pada kerjasamanya. Kedua, keadilan bagi pendidik. Hal ini berpengaruh terhadap kinerja personal. Biasanya rasa tidak adil dalam hal reward dan punishment. Ketiga, penghargaan terhadap kinerja pendidik. Penghargaan dapat berupa materi maupun inmaterial (pujian, ucapan, atau peningkatan status).

Suatu lembaga pendidikan agar bisa terlaksana dengan efektif danefisien diperlukan adanya penataan, pengaturan, pengelolaan,dan kegiatan lain yang sejenis. Dalam hal ini pengelolaan lembaga dititik beratkan kepada empat komponen, antara lain:

a.Pengelolaan tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan

Pendidik merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam kebrhasilan program PAUD.

b.Pengelolaan peserta didik

pengelolaan peserta didik merupakan suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.

c.Manajemen sarana dan prasarana

Meliputi: penentuan kebutuhan, proses pengadaan, pemakaian, dan pencatatan atau pengeurusan.

d.Manajemen keuangan

Sekian. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun