Mohon tunggu...
Hanifa Salma Nurlaili
Hanifa Salma Nurlaili Mohon Tunggu... Mahasiswa - penyuka indomie dan esteh

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Sunan Kaljaga 21107030009

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Sahur dan Berbuka Puasa dengan Makanan Pedas, Lambung Aman?

14 April 2022   21:45 Diperbarui: 14 April 2022   21:54 3046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan pedas merupakan salah satu menu yang pasti tidak luput dari menu orang Indonesia. Apalagi makanan pedas itu tentu menggugah selera sekali, terutama saat momen buka puasa tiba. Makanan pedas diminati karena mampu memberikan cita rasa tersendiri di lidah.

Waktu berbuka adalah salah satu waktu yang sangat dinantikan oleh orang yang berpuasa. Beberapa dari kamu mungkin menyiapkan takjil ataupun menu buka dan sahur dengan cita rasa pedas.

Tapi bagaimana mengonsumsi sambal di bulan puasa, karena sahur dilakukan di malam hari dan berbuka dalam kondisi perut yang kosong? Apakah aman saat menikmati sambal di kondisi tersebut?

Cabai ini sebenarnya banyak mengandung nutrisi antara lain serat, vitamin C, vitamin A, Mineral dan antioksidan. Cabe juga mengandung capsaisin yang menyebabkan rasa pedas itu ada.

Manfaat capsaisin sendiri dapat meningkatkan nafsu makan, merangsang buang air besar, serta karena bersifat analgetik juga membantu mengurangi sakit kepala. Cabai juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh sehingga proses pembakaran kalori lebih baik.

Seorang ahli menyarakan untuk kamu yang berpuasa untuk mengindari makan pedas saat sahur maupun saat berbuka puasa.

Karena saat mengonsumsi makanan pedas dalam keadaan setelah berpuasa saluran pencernaan kamu itu sangat sensitif dan karena makan makanan pedas dapat menganggu sistem pencernaan.

Ada beberapa bahaya makan makanan pedas saat sahur dan berbuka puasa meskipun memiliki manfaat, makan makanan pedas memang nikmat dan berpotensi meingkatkan nafsu makan, tetapi terlalu banyak mengkonsumsinya terutama saat puasa, dapat beresiko memicu gangguan kesehatan, seperti

1. Memicu rasa haus

Dengan mengkonsumsi makanan pedas akan membuat kondisi badan yang ditandai dengan banyaknya jumlah keringat yang dikeluarkan oleh tubuh dan memakan makanan pedas membuat tubuh menjadi panas, akibatnya akan menjadi minum lebih banyak untuk meredakannya.

Yang menjadikan, kadar air dalam tubuh akan berkurang yang memicu rasa haus terus menerus.

2. Meningkatkan risiko gastritis

Gastritis adalah peradangan pada bagian dalam dinding lambung yang disebabkan oleh infeksi bakteri hingga sering makan pedas saat buka puasa.

Dikarenakan selama puasa perut dalam keadaan kosong tidak terisi oleh makanan dan minuman apapun, maka dinding lambung menipis dan mengakibatkan asam lambung dan akhirnya mengalami peradangan.

3. Memperparah tukak lambung

Makanan pedas memang bukan penyebab tukak lambung, tetapi gejala tukak lambung bisa disebabkan oleh makanan pedas dan mengakibatkan tukak lambung semakin parah jika kamu sering mengkonsumsi pedas saat sahur dan berbuka puasa.

4. Diare

Kandungan capsaicin yang berasal dari lada dan cabai dapat mengiritasi usus kecil sehingga membuat perut terasa mulas dan anus terasa panas terbakar.

Ketika kamu mengalami diare, pastinya membuat tubuh kamu itu menjadi kehilangan banyak cairan yang bisa mengakibatkan dehidrasi.

5. Penumpukan gas dan nyeri ulu hati

Lambung itu sensitif saat kosong, dan saat puasa lambung tidak terisi oleh apapun. Ketika kamu makan makanan pedas saat berbuka puasa lapisan lambung yang masih sensitif setelah berpuasa dapat bereaksi dan berpotensi menyebabkan penumpukan gas serta nyeri ulu hati.

Tetapi meskipun makanan pedas termasuk makanan yang sebaiknya dihindari sebagai makanan sahur dan berbuka puasa ada tips aman agar terhindar dari mulas dan diare
bagi kamu pecinta makanan pedas yang tak afdhal jika tidak menyantap makanan pedas.

1. Sambal hanya untuk makanan utama

Boleh mengkonsumsi makanan pedas terutama sambal saat sahur dan berbuka puasa asal hanya untuk menu utama saja. Karena sebaiknya tidak dikonsumsi sebagai menu takjil saat berbuka ataupun sebagai camilan.

Dengan begini, kamu tetap mengkonsumsi makanan pedas dengan tidak berlebihan. Pastikan konsumsi sambal cukup dan tidak berlebihan agar tubuh tetap sehat ketika sedang berpuasa.

2. Porsi yang cukup

Meskipun cabai memiliki beragam nutrisi dan berbagai manfaat dan tentunya tidak dilarang untuk dikonsumsi saat sahur ataupun saat berbuka puasa, mengkonsumsi makanan pedas dengan porsi yang cukup banyak juga tidak baik untuk kesehatan tubuh.

3. Jangan kombinasikan dengan gorengan

Makan gorengan dalam keadaan panas dan dipadukan dengan sambal ataupun cabe rawit, siapa yang bisa menolak pesona makanan satu ini? Rata rata orang Indonesia pasti berbuka dengan goreng gorengan dan sambal.

Tetapi sebaiknya jangan dikombinasikan antara makanan pedas dengan gorengan karena Perpaduan gorengan yang berminyak dan makanan pedas bisa memicu kenaikan asam lambung bagi orang yang mempunyai penyakit maag.

Cara menyiasatinya adalah dengan banyak minum air putih untuk menghilangkan minyak gorengan.

gorengan makanan wajib saat buka puasa (photo by eresepku.com)
gorengan makanan wajib saat buka puasa (photo by eresepku.com)

4. Minum susu

Banyak orang yang menganggap dirinya tahan denga pedas. Mulut bisa tahan dengan tingkat kepedasa tertentu tetapi ada kalanya perut tidak tahan pedas setelah makan makanan pedas. Hal itu merupaka suatu hal yang wajar sebgai reaksi rasa pedas yang terjadi di dalam perut.

Untuk mengurangi rasa pedas dan panas di dalam perut, susu bisa menjadi solusinya. Susu mengandung lemak yang bisa menyerap rasa pedas dan panas di dalam perut.

5. Menyesuaikan tingkat kepedasan.

Tidak sepenuhnya makan makanan pedas itu dilarang dan di perbolehkan. Mengkonsumi makanan pedas dalam batas yang wajar merupakan salah satu hal yang patut diperhatikan ketika akan makan makanan pedas.

Jangan karena kamu bisa menahan rasa pedas sesaat terus kamu menggunakan banyak cabai dalam masakan tanpa mempertimbangkan faktor kesehatan.

Karena bagaimana pun juga, perut kamu dalam keadaan kosong selama kurang lebih 13 jam, dan langsung makan makanan pedas bukan merupakan suatu yang bijaksana.

Agar puasa kamu optimal dan maksimal, maka makanlah makanan yang sehat yang banyak mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.

Pilihlah makanan atau takjil yang menyehatkan dengan zat gizi seimbang, memenuhi kebutuhan cairan, dan hindari makan makanan pedas secara berlebihan.

Apabila kamu dapat berbuka puasa dengan sehat, cara ini bermanfaat melancarkan metabolisme tubuh saat puasa. Alhasil, kamu menjadi lebih optimal menjalankan ibadah puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun