Ketika liburan telah tiba, setiap orang pasti tidak luput dari keinginan untuk berlibur atau berwisata yang bertujuan untuk melepas penat karena kesibukannya dalam bekerja. Tak sedikit orang memilih destinasi wisata yang bernuansa alam, salah satunya Puncak Bogor di Jawa Barat.
Puncak Bogor merupakan salah satu destinasi wisata yang selalu dipadati masyarakat saat liburan. Karena banyaknya pengunjung yang ingin berkunjung kesana, kerap kali Puncak Bogor mengalami kemacetan yang tidak sepele tak terkecuali momen liburan panjang yang terjadi pada akhir Februari kemarin.
Sempat beredar banyak berita dan viral di media sosial, kemacetan yang terjadi di puncak Bogor yang cukup parah pada Minggu (27/02/22) hingga senin (28/02/22). Banyak video maupun foto yang beredar di internet yang memperlihatkan kemacetan yang terjadi. Tak sedikit pihak yang kontra akibat fenomena ini karena banyaknya keluhan dari warga setempat.
Kemacetan yang terjadi hingga berjam jam disebabkan karena membludaknya kendaraan yang ingin berlibur akibat libur Panjang ini.
Banyak pengunjung yang mengaku terjebak dari siang hingga malam di jalur tersebut, bahkan ada yang mengatakan bahwa perjalanan mereka dari puncak ke Jakarta membutuhkan waktu hingga 17 jam.
Irjen Sutana mengungkapkan bahwa penyebab utama kemacetan parah ini adalah meningkatnya kendaraan di hari libur isra mi’raj ini. Ia juga mengatakan banyak kendaraan sepeda motor yang tak sabar hingga menerobos dan menyalip jalur lain akibatnya arus kendaraan dari depan tersendat.
Ada beberapa penyebab kemacetan parah yang terjadi di Puncak Bogor pada Minggu (27/02/22), antara lain:
- Libur Panjang
Keinginan orang ketika mendengar hari libur adalah liburan. Apalagi liburan yang bertepatan setelah weekend dapat memicu membludaknya destinasi wisata termasuk di Puncak Bogor. Pada akhir Februari kemarin bertepatan dengan Perayaan Hari Besar Islam yaitu Isra Mi’raj yang bertepatan pada hari Senin (28/02/22).
- Meningkatnya volume kendaraan
Berdasarkan catatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, pada H-1 libur isra mi’raj tercatat sebanyak 347. 711 kendaraan meninggalkan daerah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.