Mohon tunggu...
Hanifa ShafaPutri
Hanifa ShafaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Ajak Pengusaha Tahu Desa Bono Kembangkan Produk Tahu Putih

11 Februari 2023   21:50 Diperbarui: 11 Februari 2023   22:05 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klaten (10/02/2023) -- Mahasiswa KKN UNDIP Tim 1 Tahun 2022/2023 ajak Pengusaha Tahu Desa Bono Kembangkan Produk Tahu Putih hingga Tembus ke Pasar Wisata dengan Legalitas SPP-IRT.

Desa Bono, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten sudah lama dikenal sebagai sentra produksi tahu Usaha turun temurun tersebut sudah dijalankan berpuluh tahun lamanya dengan hasil produk olahan yang bervariasi seperti tahu putih, tahu goreng, tahu pong, putri hamil, keripik tahu, gembus dan lain-lain. Namun, menurut Kepala Desa setempat, Bapak Bakdiyono, mengatakan bahwa saat ini sebagian besar pemasaran tahu hanya terbatas untuk pasar lokal saja. Beliau berharap produk tahu Desa Bono bisa berkembang hingga ke Pasar Wisata. 

Selain itu, diketahui pula bahwa semua pabrik tahu di Desa Bono belum ada yang memiliki SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga). Dengan demikian, Mahasiswa KKN melakukan kolaborasi antar bidang keilmuan untuk membantu upaya revitalisasi dan ekspansi komoditas hasil produk tahu Desa Bono ke Pasar Wisata.

Program kerja diawali dengan melakukan survei dan wawancara langsung kepada pengusaha tahu yang ada di Desa Bono, kemudian dilanjutkan ke pabrik percontohan yang sudah mendapatkan SPP-IRT seperti Pabrik Keripik Jamur di DK. Tlogowono, Desa Bono dan Pabrik Rumah Tahu Sehat Sari, Desa Cokro.

Setelah itu, dilanjutkan dengan melakukan survei dan pendataan lokasi yang berpotensi menjadi Pasar Wisata untuk pemasaran tahu putih seperti OMAC (Objek Mata Air Cokro), Umbul Nilo, kegiatan Car Free Day dan lain-lain. Setelah melakukan survei lapangan, kami melanjutkan penyusunan materi dari berbagai literatur dan sumber yang kemudian dirangkum sedemikian rupa dalam wujud sebuah Modul "Pengembangan Tahu Putih Desa Bono, dengan SPP-IRT dan Pemasaran ke Pasar Wisata". 

Modul berisikan strategi yang dapat ditempuh untuk mengembangkan produk tahu Desa Bono dimulai dengan differensiasi produk, rekomendasi titik pemasaran, pengawetan tahu secara alami, persyaratan dan tata cara pengurusan izin edar produk pangan IRTP hingga kepada contoh packaging dan labelling produk tahu putih Desa Bono.

Modul tersebut kemudian diserahkan kepada Kepala Lurah dan Pengusaha Tahu Desa Bono dengan harapan dapat menjadi pegangan bagi mereka dalam mencapai tujuan Desa Bono yakni revitalisasi dan ekspansi komoditas hasil produk tahu Desa Bono hingga ke tembus Pasar Wisata kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun