Mohon tunggu...
M. Hanif Dhakiri
M. Hanif Dhakiri Mohon Tunggu... Buruh - Aktivis

Orang biasa yang berusaha menjadi luar biasa untuk orang lain dan bangsa. . . Menteri Ketenagakerjaan RI 2014-2019. Wakil Ketua Umum DPP PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) 2019-2024 Bidang Ideologi dan Kaderisasi. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII). . . Live well, rule well, die well.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Opini dan Anonimitas Berita Media

26 Agustus 2014   08:11 Diperbarui: 8 November 2018   03:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wah! Itu kesimpulan yang keras. Tetapi cukup logis jika fenomena menyangkut gaya pemberitaan seperti dijelaskan di atas tidak berubah. Dan jika terus begitu, kita boleh mempertanyakan kontribusi mereka untuk pengokohan demokrasi. Apakah "kegaduhan" berita anonim dan sumir itu tidak setara dengan fitnah? 

Dan apakah fitnah bisa berkontribusi terhadap demokrasi? Lihatlah fenomena politik kita sekarang. Begitu gaduh tetapi miskin substansi. Ribut tetapi hampir tak menawarkan solusi. Hasilnya pada tingkat publik adalah semakin mengentalnya frustasi publik dan tergerusnya harapan akan masa depan demokrasi.

Tentu kita berharap semua itu tidak terjadi. Bangsa ini akan rugi besar jika pada akhirnya rakyat benar-benar tidak percaya pada demokrasi. Media massa karenanya dituntut untuk semakin profesional dan bertanggung jawab. Tidak sekedar memelihara sensasi isu dan lalu mengolahnya sedemikian rupa hingga kegaduhan dalam realitas media melampaui apa yang sebenarnya terjadi dalam masyarakat.

Indonesia bangsa besar. Reformasi 1998 sudah memberi tonggak baru bagi tata kelola media yang lebih bebas dan bertanggung jawab. Saatnya kita semua menghargai kemenangan-kemenangan kecil capaian reformasi, dan memajukannya menjadi kemenangan sebenarnya sebagai negara-bangsa yang bebas, demokratis dan beradab.#(MHD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun