Gelombang ketiga COVID-19 diperkirakan akan melanda Indonesia, Risiko dan dampak gelombang ketiga COVID-19 Â dengan varian Omicron dapat ditekan dengan menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dengan mencuci tangan dengan memperhatikan lima momen (five momen).
Cuci tangan secara rutin merupakan salah satu upaya yang sangat penting untuk menjaga kebersihan tangan (hand hygiene) dalam upaya pencegahan dan penularan penyakit, terutama penyebaran dari Virus Corona.Â
Menurut WHO, cuci tangan atau hand wash adalah prosedur membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, sedangkan hand rub adalah membersihkan tangan dengan hand sanitizer dengan bahan dasar alkohol.
 "Walaupun kesadaran mencuci tangan sudah meningkat saat pandemi, namun kepatuhan lima langkah mencuci tangan belum diterapkan dengan baik oleh petugas kesehatan, karena pandemi belum usai meski saat ini kondisi membaik. Risiko penularan masih ada, terlebih saat adanya penurunan level PPKM" kata Hanif Asshidiqi, yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di RSUD Kardinah Tegal.
Menurut Mahasiswa FKM UNDIP ini, Pencegahan dan pengendalian penyebaran virus COVID-19 varian terbaru termasuk dengan melaksanakan cuci tangan dengan tatacara yang baik dan benar serta harus diperkuat demi melindungi pasien, dokter, petugas medis, dan pegawai rumah sakit lainnya.Â
Meski demikian, perlu diingat bahwa cuci tangan saja tidak akan cukup, terutama pada orang-orang yang memiliki faktor risiko berat seperti lansia, penurunan imun, waktu perawatan, maupun penggunaan peralatan medis berulang. Oleh karena itu, tentu cuci tangan tetap harus diikuti dengan langkah pengendalian lainnya.
Mencuci tangan memiliki beberapa tujuan, antara lain menghilangkan mikroorganisme yang ada di telapak tangan, menjaga kondisi steril tangan, melindungi diri dan pasien dari penularan infeksi. WHO mengeluarkan pedoman untuk menentukan kapan harus cuci tangan yang dikenal dengan sebutan 5 Moments of Hand Hygiene.
Sebelum menyentuh pasien, yaitu sebelum melakukan hal-hal seperti Menyentuh pasien dalam bentuk apapun, seperti berjabat tangan dengan pasien, membantu pasien bergerak, memakaikan baju atau kacamata untuk pasien.Â
Aktivitas personal, seperti memandikan pasien, membantu pasien memakai pakaian atau kacamata, merapikan rambut pasien. Observasi non-invasif, termasuk mengecek nadi, tekanan darah, palpasi abdomen, auskultasi dada.Â
Prosedur non-invasif, termasuk memakaikan sungkup oksigen, memakaikan slings/braces Persiapan dan administrasi obat oral. Memberi makan dan perawatan intraoral lainnya, seperti menyikat gigi atau membersihkan gigi palsu pasien.