Mohon tunggu...
Hanief Arief
Hanief Arief Mohon Tunggu... Relawan - NKRI Mandiri dan Berdaulat

Leaders grow, they are not made..

Selanjutnya

Tutup

Politik

NKRI Harga Mati

15 Januari 2016   11:02 Diperbarui: 15 Januari 2016   11:38 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Kegagalan negara adalah penyakit jangka panjang yang melumpuhkan, kegagalan dapat bertahan lama sekali"

Negara tidak boleh gagal melawan teroris, karena jika tidak segera di tumpas sampai akar-akarnya maka justru akan menjadi bumerang dikemudian hari. Persatuan antar umat beragama juga menjadi kunci utama untuk memerangi aksi-aksi teror dan kesalahpahaman memahami ajaran yang di pahami. Sehingga tidak menyudutkan agama tertentu. 

Perlunya aksi-aksi nyata dalam menghambat pemahaman radikalisme dalam level masyarakat. salah satunya dibuka ruang-ruang diskusi pada tingkat masyarakat dalam menanggulangi bahaya teroris dan aksi-aksi radikalisme atas nama agama. Peran tokoh-tokoh agama sangat sentral dalam meberika pemahaman yang objektif dan benar terhadap agama sehingga mendorong terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa. 

Akhir kata, bahwa NKRI adalah harga mati yang harus di pertahankan, negara ini lahir dari perjuangan panjang dalam melepaskan diri dari cengkraman penjajah. apapun bentuk teror yang mengancam jiwa atau menimbulkan jatunya korban yang tidak berdoa adalah musuh kemanusiaan dan itu wajib diperangi sampai ke akar-akarnya. Terlebih lagi, masyarakat perlu juga waspada terhadap adanya aktifitas yang mencurigakan dari kelompok-kelompok orang yang tidak dikenal. 

Berkaitan dengan aksi-aksi teror yang mengatasnamakan agama, pastinya mereka adalah orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang ingin merusak dan menyudutkan agama tertentu untuk kepentingan kelompoknya. 

NKRI HARGA MATI!!!

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun