Mohon tunggu...
Haniefah Astriani
Haniefah Astriani Mohon Tunggu... Freelancer - Sky Watcher

Jangan mengharapkan kehidupan yang lebih bahagia, cukup hiduplah dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mau Mulai Investasi? Pakai Reksadana Aja

18 November 2020   11:00 Diperbarui: 18 November 2020   12:07 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo!

Cukup lama yaa Saya tidak menulis hehehe.

Oke kali ini Saya pingin banget cerita tentang pengalaman berinvestasi nih. 

Sekarang pasti udah nggak asing ya tentang investasi. Masyarakat Indonesia udah mulai sadar pentingnya investasi, terbukti saat ini sudah banyak aplikasi yang mudah digunakan apalagi oleh pemula. Proses pendaftaran yang mudah dan cepat adalah salah satu daya tariknya. 

Banyak aplikasi yang menawarkan proses pendaftaran hanya melalui online dan bisa selesai dalam waktu hanya satu hari! Wah gimana nggak bikin orang tergiur kan? ditambah dengan zaman digital sekarang berinvestasi menggunakan gadjet adalah salah satu pilihan terbaik karena memudahkan.

Kali ini Saya akan membahas mengenai aplikasi investasi Reksadana yaitu Bibit. Oh ya kenapa sih Saya pilih reksadana? Karena ada manager investasinya. Saya kan masih pemula dan belum paham-paham banget mengenai investasi jadilah pilihan jatuh kepada reksadana (ini setelah riset dari berbagai sumber ya). 

Kenapa menggunakan Bibit? Karena Saya rasa branding Bibit di tahun 2019 cukup bagus untuk aplikasi reksadana baru dan beberapa orang pun membuat ulasan positif. Saya jadi penasaran untuk mencobanya. Berikut ulasan pribadi penggunaan Bibit untuk investasi reksadana Saya:

  • Terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ini adalah hal terpenting yaitu mengenai legalitas platform investasi reksadana kita, jangan sampai kita terjebak dalam investasi bodong. Yap. Bibit sudah terdaftar di OJK dengan nama PT. Bibit Tumbuh Bersama.

Bibit Terdaftar di OJK (Sumber: https://reksadana.ojk.go.id/)
Bibit Terdaftar di OJK (Sumber: https://reksadana.ojk.go.id/)
  • Tampilan Awal yang Ringkas

Menurut saya pribadi tampilan aplikasi ini ringkas dan tidak bikin pusing. Warna dasarnya hijau dan nggak membuat mata sepet. Tidak terlalu ramai dan memudahkan pengguna. 

  • Proses Pendaftaran Mudah

Membuka akun di aplikasi ini sangat mudah loh dan semuanya online, prosesnya pun cepat. Apa saja yang perlu disiapkan? Cukup KTP dan nomor rekening. Awal pembuatan aplikasi kamu akan ditanya data dasar berupa Nama, Pekerjaan, Agama, Pendapatan pertahun, Sumber Penghasilan, Pendidikan, Alamat, Nomor Rekening, dan KTP. Kamu perlu upload KTP dan juga selfie sambil memegang KTP. Nomor rekening diperlukan untuk pencairan top up reksadana.

Oh iyaa buat yang baru mau daftar bisa pake nih kode referralku supaya dapat cashbask 25.000 kodenya “hanastri

Kore referral
Kore referral "hanastri" (Sumber: Aplikasi bibit)
  • Robo Advisor

Bibit menyediakan fitur Robo Advisor yang akan menyarankan jenis reksadana yang cocok untuk kamu sesuai usia, pendapatan, tujuan, dan profil resiko. Misalkan kamu mau invest dengan risiko rendah aja nih di nilai 2 atau 3, nanti secara otomatis akan dipilihkan pasar uang dengan presentasi  terbanyak dan sahamnya terendah. Produknya juga sudah dipilihkan. Ada juga simulasinya nanti keuntungan yang kamu dapat berapa, jadi investasinya lebih terarah. Awal-awal juga Saya menggunakan ini.

Robo Advisor Bibit (Sumber: Aplikasi bibit)
Robo Advisor Bibit (Sumber: Aplikasi bibit)
  • Jenis-jenis produknya

Produk reksadana di Bibit ada pasar uang, obligasi, saham, dan campuran. Jika kalian masih coba-coba Saya sarankan memilih pasar uang karena tingkat risiko yang rendah. Obligasi memiliki tingkat risiko sedang, dan saham tingkat risiko tinggi. Ada preferensi Syariah juga di aplikasi ini sehingga pengguna bisa menyeleksi jenis-jenis reksadana Syariah yang ingin digunakan. Bibit setahu saya menyeleksi produk dan manager investasi untuk dimasukkan ke aplikasinya dengan produk-produk yang terbaik. Pilihan reksadananya tidak sebanyak aplikasi lain seperti Bareksa.

Oke Saya akan menjelaskan sedikit cara membaca produknya, disini saya Mencontohkan produk Sucorinvest Money Market Fund (SMMF), manager investasi dari reksadana ini adalah Sucor Asset Management. SMMF ini bank kustodiannya adalah HSBC Indonesia dan bank Penampung BCA. Jadi gampangnya Bank Kustodian itu si penyimpan uang kamu, dia mengurus administrasi sampai mengawasi asset keuangan nasabah. Sementara bank penampung merupakan jembatan untuk menyalurkan uang dari bank kustodian ke nasabah.

Bisa dilihat ya dari grafik kalau pasar uang itu selalu naik. Kita bisa membandingkan grafiknya dari setahun lalu hingga 10 tahun lalu bagaimana. Intinya biar tahu pergerakkan reksadananya deh.

Metode Pembayaran Bibit. Sumber: Aplikasi bibit
Metode Pembayaran Bibit. Sumber: Aplikasi bibit
  1. CAGR IY, artinya adalah pertumbuhan rata-rata reksadana dalam kurun waktu 1 tahun. Jika kamu berinvestasi di SMMF setahun dana kamu bisa bertambah kurang lebih 6,85%
  2. Drawdown adalah penurunan dari reksadana. Sejauh ini 0% penurunannya
  3. Expense ratio adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengelola reksadana. Semakin kecil semakin baik kualitas manager investasi
  4. Total AUM adalah jumlah dana yang dikelola di reksadana. SMMF telah mengelola dana sejumlah 8,9 Triliun. Wow banyak banget ya! Semakin banyak dana yang dikelola berarti tingkat kepercayaan nasabah semakin tinggi.
  5. Jenis produknya
  6. Tingkat risiko

Bibit juga menampilkan simulasi, misalnya kalau kita rutin top up 1 juta setiap bulan, maka dalam satu tahun uang kita akan menjadi 12.607.196. satu tahun bisa mendapatkan hingga 607.196. Terakhir adalah top holding, setahu Saya top holding itu adalah uang kita di ‘simpen’ dimana saja sih. Kalau mau lebih paham bisa di download aja Prospectus dan Fun Fact Sheet untuk lebih meyakinkan.

  • Cara Top Up

Top Up reksadana di Bibit cukup mudah dengan minimal pembelian mulai dari 10.000. Tetapi ada beberapa produk yang jumlah top up nya minimal 100.000 atau 1.000.000. Disesuaikan saja dengan kemampuan. Metode pembayarannya juga bisa melalui Gopay, Link Aja, juga transfer bank.

Metode Pembayaran Bibit. Sumber: Aplikasi bibit
Metode Pembayaran Bibit. Sumber: Aplikasi bibit
  • Keuntungan yang diraih

Nah ini nih pasti pada penasaran. Sudah berapa yang didapat selama investasi di Bibit? Jadi karena Saya masih coba-coba, jadi memang belum berani menyimpan uang dalam jumlah besar. Selama menyimpan dana pun Saya masih belajar dari berbagai sumber dan supaya nggak ngawang harus praktik langsung dong.

Gini kurang lebih historinya:

  1. Desember 2019 memutuskan untuk isi saldo, dibantu robo advisor dan top up 100.000.
  2. Tunggu sebulan dan ternyada ada perubahan. Dari situ mulai berani tuh nambah saldo. Sampai Februari  2020 total saldo sudah 1.5 juta dan ini tanpa bantuan robo adviser karena setelah diperhatikan produk reksadana saham minus terus, dan Saya lebih banyak invest obligasi/ sukuk.
  3. Pandemi mulai menyerang dan uang Saya sempet minus sampe > 60.000 (nggak ada SSnya nih huhu). Sebagai investor pemula pasti bingung wkwkkw. Akhirnya cari-cari info daan yaudah deh memutuskan untuk dibiarin aja.
  4. Mei 2020 masih minus tuh tapi memutuskan untuk top up pasar uang 300.000, dari artikel-artikel yang Saya baca sih Pasar Uang nggak mengalami penurunan selama pandemi, yaudah deh Saya coba isi saldo wkwkwk. Ternyata emang bener nggak turun.
  5. Sempet lupa punya Bibit, bener-bener nggak pernah ngecek karena emang masih minus reksadana selain pasar uang, jadi rada bodo amat.
  6. Oktober 2020, mulai inget punya Bibit, dan kaget ternyata udah nggak minus (tapi saham masih) dari situ seneng dong haha. Memutuskan untuk Top Up 100.000.
  7. November 2020. Terus terjadi kenaikan (reksadana saham masih minus).

Kiri 3 November 2020, Kanan 18 November 2020. Sumber: Aplikasi bibit
Kiri 3 November 2020, Kanan 18 November 2020. Sumber: Aplikasi bibit

Sejauh ini belum pernah narik dana tetapi pernah coba iseng-iseng (nggak sampai narik uangnya) langkahnya pun mudah. Tinggal pilih produk yang mau dijual > pilih jual > nanti masuk ke rekening yang di daftarkan. Seharusnya kalau bank penampung berbeda dengan bank kita kena biaya admin 3.500 tetapi kemarin pas ngecek sih ada cashback gitu ya jadi masih gratis. Tapi besok-besok belum tahu dehh mungkin akan ada biaya admin ‘beneran’.

Setelah berkutat kurang lebih 1 tahun percobaan reksadana sepertinya akan mulai berani mengisi lebih banyak lagi karena dengan reksadana uang tabungan kita jadi bisa ‘dimanfaatkan’ dan nggak hanya diam di bank. Kalau disimpan saja di bank sayang kaan kalo ada inflasi. Saya pribadi kalau memilih produk reksadana yang Syariah yaa. Supaya lebih aman. Ada lagi nih, di Bibit asyiknya kita bisa bikin pos keuangan beda-beda sesuai dengan tujuan keuangan kita.


Sedikit tips:
Kalau mau belajar investasi menurut Saya langkah yang bijak adalah dengan mulai aja dulu, mulai berkenalan, meraba-raba, nanti lama-lama juga bakal akrab dan tahu cara kerjanya. xoxo
 

Jangan lewatkan cashback 25.000 dengan menggunakan kode referral “hanastri” saat mendaftar yaaa.
Selamat memulai berinvestasi 😊

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun