Berdasarkan tabel data jenis komoditas di atas masyarakat Kabupaten Kutai Barat pada setiap kecamatannya memiliki potensi unggulan komoditas yang berbeda-beda. Tanda bold yang berada pada tabel merupakan tanda yang menunjukkan potensi unggulan pada setiap kecamatan di tiap tahunnya.
- Tahun 2019
Pada Tahun 2019 pada setiap kecamatan menunjukkan tidak terdapatnya data. Sehingga  komoditas unggulan pada sektor perkebunan tidak dapat di analisis.
- Tahun 2020
Pada Tahun 2019 pada setiap kecamatan menunjukkan tidak terdapatnya data. Sehingga  komoditas unggulan pada sektor perkebunan tidak dapat di analisis.
- Tahun 2021
Kecamatan Barong Tongkok, Bentian Besar, Damai, Linggang Bigung, Long Iram, M. Manaar Bulatn, Melak, Muara Lawa, Pahu, Nyuatan, Penyinggahan, Sekolaq Darat, Siluq Ngurai, dan Tering memiliki potensi unggulan pada komoditas karet. Kecamatan Bongan dan Jempang memiliki potensi unggulan pada komoditas kelapa sawit.
- Tahun 2022
Kecamatan Barong Tongkok, Bongan, Bentian Besar, Damai, Linggang Bigung, Long Iram, M. Manaar Bulatn, Melak, Muara Lawa, Pahu, Nyuatan, Penyinggahan, Sekolaq Darat, Siluq Ngurai, dan Tering memiliki potensi unggulan pada komoditas karet. Kecamatan Jempang memiliki potensi unggulan pada komoditas kelapa sawit.
- Tahun 2023
Kecamatan Barong Tongkok, Bongan, Bentian Besar, Damai, Linggang Bigung, Long Iram, M. Manaar Bulatn, Melak, Muara Lawa, Pahu, Nyuatan, Penyinggahan, Sekolaq Darat, Siluq Ngurai, dan Tering memiliki potensi unggulan pada komoditas karet. Kecamatan Jempang memiliki potensi unggulan pada komoditas kelapa sawit.
- Tahun 2024
Kecamatan Barong Tongkok, Bongan, Bentian Besar, Damai, Linggang Bigung, Long Iram, M. Manaar Bulatn, Melak, Muara Lawa, Pahu, Nyuatan, Penyinggahan, Sekolaq Darat, Siluq Ngurai, dan Tering memiliki potensi unggulan pada komoditas karet. Kecamatan Jempang memiliki potensi unggulan pada komoditas kelapa sawit.
    Analisis tersebut menjelaskan bahwa mayoritas kecamatan di kabupaten Kutai Barat unggul dalam potensi komoditas karet. Akan tetapi, disisi lain juga terdapat kecamatan dengan komoditas unggulan kelapa sawit yaitu Kecamatan Jempang dan kecamatan dengan 2 komoditas unggul yang berbeda tiap tahunnya yaitu kecamatan Bongan dengan komoditas karet dan kelapa sawit.
   Komoditas karet merupakan penghasilan utama terbesar bagi masyarakat Kutai Barat tetapi menurut Silfester (2020) pada kenyatannya masyarakat petani karet belum merasa puas dengan pendapat yang dihasilkan dari produksi karet  karena rendahnya pendapatan mereka tidak sesuai dengan pengeluaran terhadap pemenuhan kebutuhan bahan pokok yang semakin meningkat. Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan komoditas karet di Kabupaten Kutai Barat memiliki harga jual yang rendah yaitu mulai dari kualitas produksi yang rendah, biaya produksi, dan jumlah tenaga kerja yang minim. Wilayah produksi karet khususnya di Indonesia cukup besar sehingga produksi karet dengan kualitas yang dihasilkan di Kabupaten Barat tidak akan bisa memiliki daya saing terhadap wilayah lainnya yang memiliki kualitas lebih unggul.
   Komoditas kelapa sawit sebagai komoditas unggulan kedua memiliki peluang yang sama baiknya dengan komoditas karet. Menurut Imang ( 2019). Komoditas kelapa sawit jauh lebih unggul karena telah banyak melakukan kolaboras gabungan antar perusahan produksi pada setiap wilayah baik regional, nasional, maupun internasional. Upaya tersebut mampu mengangkat pendapatamn petani kelapa sawit dengan menghasilkan kualitas kelapa sawit yang unggul. Selain adanya kerja sama kemitraan dan daya saing tinggi dibandingkan wilayah lain dengan potensi unggulan di kecamatan pada setiap Kabupaten Kutai Barat menimbulkan harga jual kelapa sawit di Kecamatan Jempang dan Bongan meningkat.
  Disimpulkan bahwa pada setiap potensi unggulan perlu banyak memperhatikan upaya peningkatan-peningkatan kualita pada komoditas tersebut untung menimbulkan daya saing dan kerja sama antar wilayah untuk perkembangan dan peningkatan pendapatan wilayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H