Mohon tunggu...
Hanida AuliaSanti
Hanida AuliaSanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat

Ucapan Terima Kasih: Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT. Saya ucapkan juga terima kasih banyak kepada Dosen Mata Kuliah Ekonomi Lingkungan atas materi yang telah diberikan Dr. Rosalina Kumalawati, M.Si. dan Dr. Ellyn Normelani, M.Pd., M.S. Kemudian ucapan terima kasih juga saya berikan kepada program studi geografi karena telah memberikan kesempatan saya untuk menulis artikel-artikel mengenai isu lingkungan di wilayah Kabupaten Dairi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemetaan Potensi Wilayah, Daya Saing, dan Kerja Sama Antar WIlayah Pada Sektor Perkebunan di Kabupaten Kutai Barat

19 April 2024   12:48 Diperbarui: 19 April 2024   12:59 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

       Berdasarkan tabel data jenis komoditas di atas masyarakat Kabupaten Kutai Barat pada setiap kecamatannya memiliki potensi unggulan komoditas yang berbeda-beda. Tanda bold yang berada pada tabel merupakan tanda yang menunjukkan potensi unggulan pada setiap kecamatan di tiap tahunnya.

  • Tahun 2019

Pada Tahun 2019 pada setiap kecamatan menunjukkan tidak terdapatnya data. Sehingga  komoditas unggulan pada sektor perkebunan tidak dapat di analisis.

  • Tahun 2020

Pada Tahun 2019 pada setiap kecamatan menunjukkan tidak terdapatnya data. Sehingga  komoditas unggulan pada sektor perkebunan tidak dapat di analisis.

  • Tahun 2021

Kecamatan Barong Tongkok, Bentian Besar, Damai, Linggang Bigung, Long Iram, M. Manaar Bulatn, Melak, Muara Lawa, Pahu, Nyuatan, Penyinggahan, Sekolaq Darat, Siluq Ngurai, dan Tering memiliki potensi unggulan pada komoditas karet. Kecamatan Bongan dan Jempang memiliki potensi unggulan pada komoditas kelapa sawit.

  • Tahun 2022

Kecamatan Barong Tongkok, Bongan, Bentian Besar, Damai, Linggang Bigung, Long Iram, M. Manaar Bulatn, Melak, Muara Lawa, Pahu, Nyuatan, Penyinggahan, Sekolaq Darat, Siluq Ngurai, dan Tering memiliki potensi unggulan pada komoditas karet. Kecamatan Jempang memiliki potensi unggulan pada komoditas kelapa sawit.

  • Tahun 2023

Kecamatan Barong Tongkok, Bongan, Bentian Besar, Damai, Linggang Bigung, Long Iram, M. Manaar Bulatn, Melak, Muara Lawa, Pahu, Nyuatan, Penyinggahan, Sekolaq Darat, Siluq Ngurai, dan Tering memiliki potensi unggulan pada komoditas karet. Kecamatan Jempang memiliki potensi unggulan pada komoditas kelapa sawit.

  • Tahun 2024

Kecamatan Barong Tongkok, Bongan, Bentian Besar, Damai, Linggang Bigung, Long Iram, M. Manaar Bulatn, Melak, Muara Lawa, Pahu, Nyuatan, Penyinggahan, Sekolaq Darat, Siluq Ngurai, dan Tering memiliki potensi unggulan pada komoditas karet. Kecamatan Jempang memiliki potensi unggulan pada komoditas kelapa sawit.

       Analisis tersebut menjelaskan bahwa mayoritas kecamatan di kabupaten Kutai Barat unggul dalam potensi komoditas karet. Akan tetapi, disisi lain juga terdapat kecamatan dengan komoditas unggulan kelapa sawit yaitu Kecamatan Jempang dan kecamatan dengan 2 komoditas unggul yang berbeda tiap tahunnya yaitu kecamatan Bongan dengan komoditas karet dan kelapa sawit.

      Komoditas karet merupakan penghasilan utama terbesar bagi masyarakat Kutai Barat tetapi menurut Silfester (2020) pada kenyatannya masyarakat petani karet belum merasa puas dengan pendapat yang dihasilkan dari produksi karet  karena rendahnya pendapatan mereka tidak sesuai dengan pengeluaran terhadap pemenuhan kebutuhan bahan pokok yang semakin meningkat. Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan komoditas karet di Kabupaten Kutai Barat memiliki harga jual yang rendah yaitu mulai dari kualitas produksi yang rendah, biaya produksi, dan jumlah tenaga kerja yang minim. Wilayah produksi karet khususnya di Indonesia cukup besar sehingga produksi karet dengan kualitas yang dihasilkan di Kabupaten Barat tidak akan bisa memiliki daya saing terhadap wilayah lainnya yang memiliki kualitas lebih unggul.

      Komoditas kelapa sawit sebagai komoditas unggulan kedua memiliki peluang yang sama baiknya dengan komoditas karet. Menurut Imang ( 2019). Komoditas kelapa sawit jauh lebih unggul karena telah banyak melakukan kolaboras gabungan antar perusahan produksi pada setiap wilayah baik regional, nasional, maupun internasional. Upaya tersebut mampu mengangkat pendapatamn petani kelapa sawit dengan menghasilkan kualitas kelapa sawit yang unggul. Selain adanya kerja sama kemitraan dan daya saing tinggi dibandingkan wilayah lain dengan potensi unggulan di kecamatan pada setiap Kabupaten Kutai Barat menimbulkan harga jual kelapa sawit di Kecamatan Jempang dan Bongan meningkat.

    Disimpulkan bahwa pada setiap potensi unggulan perlu banyak memperhatikan upaya peningkatan-peningkatan kualita pada komoditas tersebut untung menimbulkan daya saing dan kerja sama antar wilayah untuk perkembangan dan peningkatan pendapatan wilayah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun