Mengulik Buku "Teknologi Remote Sensing sebagai Pendukung Aspek Spasial dan Perencanaan"

          Sistem penginderaan microwave menggunakan gelombang dengan panjang gelombang muali dari 1 mm hingga 1 m. Penginderaan jauh gelombang mikro memiliki kedua sensor pasif dan aktif, tergantung pada kebutuhan untuk memancarkan/menerima sinyal gelombang mikro. Sensor pasif berguna untuk mengukur emisi panas alami permukaan bumi, sedangkan sensor aktif bergnuna untuk memancarkan gelombang dan merekam sinyal yang digambarkan secara realtime.

          Konsep INSAR (inferometric Sythetic Aperture Radar) menggunakan prinsip penginderaan jauh aktif merupakan konsep yang menggunakan interfensi antara gelombang elektromagnetik yang di transmisikan dan diterima. INSAR memiliki makna penggunaan dua atau lebih hasil gambar/informasu dari satelit SAR dengan cakupan yang sama dari platform udara/ ruang angkasa di orbit yang hampir identik.

          Akses terhadap produk satelit pengamat bumi untuk sensor aktif yang bersifat publik secara umum dan dapat diperoleh dari hasil pengamatan satelit sentinel 1 yang dikelola oleh produk GRD maupun SLC. Beberapa hal yang menjadi penerapan dalam penggunaan produk dari satelit sensor aktif adalah pemetaan terkait fenomena land subsidence di perkotaan Indonesia beserta pemetaan daerah tergenang banjir.

Satelit Gravimetry dan Implementasi dalam Perencanaan.

          Prinsip dasar satelit gravimetry adalah untuk mengamati perubahan gravitasi pada bumi, yang kemudian perubahan tersebut akan mengakibatkan perbedaan gaya gravitasi berupa tarikan atau drag yang diterima oleh satelit.  Menggunakan hasil pemetaan permukaan bumi yang telah menyertakan produk hasil pengamatan satelit GRACE dengan pengukuran di lapangan maupun produk satelit lainnya. Penerapan teknologi satelit gravimetry dalamperencanaan perlu pengamatan terhadap asimilasi produk lain. Oleh karena itu, perlu diperhatikan apakah permodelan permukaan bumi yang digunakan dalam menjelaskan nilai dari kandungan air tanah.