Wetland atau disebut dengan lahan basah merupakan wilayah-wilayah dimana tanahnya jenuh terhadap air sehingga menimbulkan genanganbaik bersifat permanen maupun musiman. Lahannya yang memiliki karakteristik yang tergenang dengan air menimbulkan vegetasi-vegetasi di kawasan lahan basah berbeda dengan kawasan lainnya. Dalam Konversi Ramsar (1971) yaitu kategori lahan basah alami (lahan gambut, rawa, payau, danau, sungai, dsb) dan lahan basah buatan (waduk, sawah, irigasi, dsb). Salah satu Provinsi di Indonesia yaitu Kalimantan Selatan mencoba memberdayakan lahan basah dalam kehidupan sehari-hari. Pemberdayaan tersebut jika terus dikembangkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat dalam sektor pariwisata, berikut adalah 5 pemanfaatan lahan basah di Kalimantan Selatan yang berpotensi sebagai tempat pariwisata.
1. Pemanfaatan Lahan Basah Sebagai wilayah Pertanian
Di kawasan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan dapat kita temui banyak sekali lahan pertanian miliki warga dengan berbagai jenis tanaman yang berbeda-beda. Lahan Pertanian ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata edukasi bagi masyarakat tentang bagaimana pengelolaan wilayah lahan basah menjadi lahan pertanian. Selain itu, pengunjung juga dapat berkesempatan untuk mempraktikan secara langsung cara menanam tanaman seperti padi dan Jagung.
2. Pemanfaatan Lahan Basah Sebagai Embung
                                         Â
Berbeda halnya dengan pemanfaatan lahan basah alami sebelumnya, masyarakat di wilayah Sidodadi 2 membuat lahan basah buatan sebagai embung (cekungan penampung air hujan). Kawasan ini awalnya hanya sebagai tempat penampung air, namun karena pemandangan di sekitaran embung Sidodadi sangat memanjakan mata, banyak sekali pengunjung yang datang untuk bersantai menikmati pemandangan maupun berswafoto bersama teman dan keluarga. untuk mengunjungi embung Sidodadi tidak di pungut biaya, namun kebersihan dan fasilitasnya telah dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat.
3. Pemanfaatan Lahan Basah sebagai Jalur Transportasi
Pemanfaatan yang sering dilakukan masyarakat adalah sebagai jalur transportasi air antarmasyarakat, namun tidak jarang juga masyarakat menerima para wisatawan lokal ataupun asing untuk berkeliling di sekitaran sungai Beragas Barat ini. Pemandangan hutan yang masih alami dengan susunan rumah penduduk di bantaran sungai menjadi ciri khas tersendiri wilayah ini.
4. Pemanfaatan Lahan Basah Menjadi Tambak Ikan
Tambak Ikan, Kampung Purun, Banjarbaru, Kalimantan Selatan - Dok. pribadi
Masih berada di wilayah Banjarbaru, salah satu lahan basah yang dimanfaatkan sebagai tambak ikan juga berpotensi dalam pariwisata. tambak ikan yang berada di Kampung Purun ini memanfaatkan lahan basah alami dengan vegetasi dan ikan khas yang hidup di dalamya. jika dijadikan sebagai kawasan pariwisata, tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Kampung Purun sudah banyak dikenal sebagai kampung pengerajin tanaman purun terbaik di Banjarbaru, dengan adanya kawasan tambak yang dikelola dengan baik sangat diyakini kampung purun akan dipenuhi oleh banyak pengunjung.
5. Pemanfaatan Lahan Basah sebagai Wisata Kuliner
Bergeser sedikit ke wilayah Kabupaten Banjar dapat kita jumpai Danau Wisata yang berada di komplek perumahan Citra Garaha yang dapat memberikan pengalaman bagi para pengunjungnya sensasi makan di atas air dengan pemandangan danau yang sangat mamanjakan mata. Di wilayah ini juga tersedia tempat pemancingan ikan yang hasil tangkapannya dapat langsung diolah menjadi berbagai jenis masakan yang lezat. Kebanyakan pengunjung mengunjungi danau wisata ini pada hari libur bersama keluarga.L
Nah, bagaimana? Apakah dari kelima pemanfaatan lahan basah tersebut ada wilayah-wilayah yang ingin dikunjungi langsung untuk menikmati keindahan alam sambil bersawafoto dan mencicipi makanan-makanan olahan dari ikan-ikan khas Kalimantan Selatan?
Diharapkan wilayah-wilayah tersebut dapat meningkatkan perekonomian tanpa merusak lahan basah yang terbentuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H