MEMPERSIAPKAN BEKAL MENYAMBUT TAMU ISTIMEWA
 Di antara nikmat besar yang terkadang dilalaikan manusia adalah nikmat kesehatan dan waktu luang. Padahal dengan kedua nikmat tersebut, manusia mampu menggali diri untuk terus mencari dan melakukan kebaikan. Dan dengan berbekal keduanya, manusia dapat meraih kemuliaan. Namun sangat disayangkan, kebaikan yang ada di depan mata terabaikan begitu saja lantaran waktu yang terbuang sia-sia. Begitu juga dengan nikmat kesehatan, manusia tidak akan menyadari betapa bernilainya sebuah kesehatan sebelum merasakan rasa sakit yang Allah berikan. Dan tanpa tersadar, waktu pun terus berjalan.
Tak terasa tau-tau sudah memasuki bulan sya'ban, maka kita dianjurkan mengucapkan sebuah do'a sebagaimana yang Rosulullah selalu panjatkan, "Allahumma ballighna fi rajab wa sya'ban wa ballighna fi ramadhan". Sebuah do'a ringkas yang diucapkan Rosulullah sebagai ungkapan kerinduan terhadap bulan yang istimewa sekaligus pengingat bagi manusia bahwa tamu yang agung nan istimewa itu akan segera datang. Lantas apakah kita akan menyambutnya tanpa persiapan?Â
Padahal, ketika salah satu di antara kita hendak pergi ke sebuah supermall yang di dalamnya menawarkan banyak potongan harga sekalipun tetap melakukan persiapan untuk mendapatkan hasil maksimal yang diinginkan, maka apalagi halnya dengan menyambut bulan suci Ramadhan. Perlu dilakukan sebuah persiapan agar ibadah yang kita lakukan dapat terlaksana dengan maksimal dan setelahnya meraih kemuliaan. Bukankah mempersiapkan perbekalan sebelum melakukan perjalanan itu akan lebih baik dari pada yang tanpa persiapan dan perbekalan?!
Setidaknya ada dua hal yang harus kita perhatikan dan persiapkan dalam menyambut kedatangan bulan suci ramadhan. Pertama, adalah persiapan fisik. Sedini mungkin kita harus menjaga kesehatan jasmani dan ruhani sebelum memasuki bulan suci ramadhan. Mempersiapkan diri dan organ tubuh agar tidak kaget dengan aktivitas ibadah yang akan dilakukan, terutama puasa pada siang hari.Â
Begitu juga dengan persiapan dan pelatihan diri agar mampu terjaga dari hal-hal yang dapat membatalkan ibadah puasa. Sebagaimana yang telah disebutkan di awal, bahwa kesehatan adalah hal bernilai yang tidak dapat tergantikan, maka melakukan persiapan fisik dan jasmani teramat penting. Karena ibadah puasa pada bulan ramadhan adalah sebuah perintah yang wajib untuk dilaksanakan.
Di antara persiapan yang dilakukan sang panutan agama, Rosulullah , adalah dengan membiasakan diri berpuasa pada bulan sya'ban. Selain tujuan untuk menggapai ridho ilahi, hal ini dilakukan sebagai langkah persiapan agar ketika beribadah puasa pada bulan Ramadhan dapat dengan mudah dan terbiasa melakukan. Hal lainnya adalah dengan mengatur pola makan dan mengkonsumsi makanan yang dapat menambah imunitas dan stamina tubuh.
Kedua, hal yang perlu dipersiapkan selanjutnya adalah mempersiapkan mental serta ruhani. Langkah pertama dalam mempersiapkan hal ini adalah dengan menghadirkan dalam diri rasa cinta dan gembira akan datangnya bulan suci Ramadhan. Jika seseorang melakukan amalan dengan rasa kecintaan, maka seberat dan selelah apapun amalan tersebut akan selalu diusahakan dan digapai. Begitu juga Rosulullah memberikan sebuah motivasi yang menggembirakan dari sebuah kabar bahwa pada bulan Ramadhan pintu-pintu neraka di tutup dan pintu-pintu langit di buka, serta setan-setan dibelenggu dan pada bulan itu terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari pada seribu bulan.
Selain itu, persiapan yang paling utama dan terbilang penting adalah mempersiapkan ilmu yang berkaitan dengan keabsahan melakukan ibadah pada bulan ramadhan terutama puasa dan zakat fithrah. Langkah ini dilakukan dengan mendatangi majlis-majlis ilmu yang membahas terkait hal tersebut. Semoga dengan langkah ikhtiyar yang dilakukan, kita dapat meraih kemuliaan pada kesempatan perjumpaan dengan bulan Ramadhan yang Allah curahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H