Hal lain yang membuat pemustaka merasa tertarik untuk mengunjungi perpustakaan tersebut adalah tersedianya fasilitas yang memadai, seperti tersedianya penyejuk ruangan, pengharum ruangan, serta tempat membaca yang nyaman. Karena fasilitas yang memadai merupakan salah satu faktor untuk menciptakan ketertarikan masyarakat dalam mengunjungi perpustakaan. Kemudian, pustakawan juga bisa menyediakan fasilitas multimedia untuk pemustaka berupa internet, wifi, dan komputer.Â
Selain mencari dan membaca buku, sebagian pemustaka memilih berkunjung ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas, karena terciptanya suasana yang hening akan meningkatkan konsentrasi bagi mereka. Oleh karena itu, menciptakan kenyamanan bagi pemustaka merupakan bukti untuk mengetahui apakah perpustakaan itu berkualitas atau tidak.
Melalui esai ini, penulis mengharapkan bahwa pemerintah dapat menyediakan banyak perpustakaan di wilayah pendesaan agar dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan berbagai macam informasi, serta keberadaan perpustakaan mulai mendapatkan perhatian sehingga tidak terasingkan oleh adanya teknologi yang berkembang pesat.Â
Karena semakin banyak perpustakaan, maka minat membaca masyarakat di Indonesia akan memiliki peningkatan. Selain itu, penulis berharap para pustakawan juga harus mengetahui bagaimana cara mengelola perpustakaan dengan baik dan benar agar dapat memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan keinginan pemustaka. Sehingga pandangan masyarakat terkait perpustakaan adalah tempat yang membosankan akan berubah menjadi sebaliknya, dimana perpustakaan adalah tempat yang asik, serta bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H