Mohon tunggu...
Hania Novitawati
Hania Novitawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Akuntansi Universitas Jember

Mahasiwa Akuntansi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Implementasi Pembukuan Sederhana bagi Reseller guna Akuntabilitas Berkelanjutan

29 Agustus 2021   10:32 Diperbarui: 29 Agustus 2021   12:49 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puncak dari Tri Dharma perguruan tinggi adalah melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat. Undang-undang terkait perguruan tinggi  mengartikan pengabdian kepada masyarakat sebagai  kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu  pengetahuan  dan teknologi  untuk memajukan kesejahteraan  masyarakat  serta mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Salah satu media untuk mahasiswa Universitas Jember menyalurkan ilmu dan penilitiaanya adalah melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan secara rutin. Pandemi Covid-19 tidak bisa menghentikan semangat sivitas akademika Universitas Jember untuk terus melakukan pengabdian masyarakat melalui KKN ini.

Melalui program KKN Back to Village 3 tahun 2021, penulis melakukan pendampingan implementasi pembukuan sederhana pelaku usaha mikro yaitu resaller dengan tujuan mencapai akuntabilitas berkelanjutan. Hal tersebut Salah satu kegiatan yang dilakukan sebagai wujud pengabdian Masyarakat. KKN ini dilakukan di Desa Gumukmas yang  terletak di Kecamatan  Gumuk Mas, Kabupaten Jember, tepatnya di Jember Selatan. 

Di Desa Gumukmas ini memiliki banyak potensi melalui sektor  penghasilan utama yaitu  Sektor Pertanian, Sektor  Pertambangan dan Penggalian, dan Sektor  Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran dan Rumah Makan (BPS, 2018). 

Untuk  data UMKM di Kecamatan Gumukmas sendiri  ada 33 Desa dengan UMKM, yaitu  8 desa dengan industri dari kayu,  3 desa dengan  industri  logam mulia dan dan bahan dari logam,  5 desa dengan industri anyaman,  8 desa dengan industri gerabah/ keramik/ batu,  4 desa dengan industri dan kain,  8 industri makanan dan minuman, dan 1 industri lainnya (BPS, 2018). 

Program pendampingan implementasi pembukuan sederhana ini dilakkan terhadap W&H Shop, yang merupakan usaha mikro perseorangan yaitu seorang resaller. Kendala utama yang dihadapi oleh resaller tersebut adalah kurang bisanya mengelola pembukuan untuk usahanya, oleh karena itu program ini diharapkan bermanfaat bagi resaller. 

Pendampingan pembukuan bagi  resaller meliputi pembukuan sederhana Inventaris Barang Masuk, Inventaris Barang Keluar, Mutasi Inventaris Barang, dan Pembukuan Keuangan. Program pendampingan pembukuan sederhana bagi resaller dengan visi" Resaller Melek Pembukuan"  ini dilakukan mengingat masih rendahnya kesadaran  pelaku usaha mikro tak terkecuali seorang resaller dalam melakukan pembukuan. Banyak keuntungan yang diperoleh dari praktik pembukuan sederhana.  

Melalui pembukuan meskipun itu sederhana,  pelaku usaha akan  lebih terorganisir baik dari segi stok barang maupun  rekam jejak transaksi resaller. Selain itu, melalui pembukuan, pelaku usaha mikro bisa mengembangkan usaha mereka dengan adanya strategi yang tepat dan implementasi yang maksimal. Selain itu tujuan dari pembukuan ini adalah menjaga akuntabilitas usaha secara berkelanjutan.

Akuntabilitas sendiri menurut Lawton dan Rose adalah  proses saat seseorang atau sebuah organisasi  membuat laporan kegiatan yang menjadi tangungjawabnya (jurnal.id). 

Sebagai pelaku usaha mikro penting melakukan pembukuan sebagai akuntabilitas usaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar, seperti berskala UKM maupun UMKM.  

Untuk mengembangkan usahanya tersebut pelaku usaha mikro membutuhkan dana, salah satunya dengan dana kredit. Namun para kreditur perlu melihat kinerja usaha untuk melaihat prospek usaha kedepannya, yaitu melalui pembukuan. Oleh Karena itu pembukuan ini penting bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya, sebab akuntabilitas mereka terjaga, sehingga kreditur akan percaya untuk memutuskan peminjaman dana. 

Melihat begitu pentingnya praktik pembukuan bagi pelaku usaha mikro salah satunya bagi resaller, maka melalui program ini diharapkan resaller bisa melek pembukuan untuk dijadikan dasar akuntabilitas, dengan hal tersebut resaller akan mampu mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.

Dokpri
Dokpri

(HaniaNovitawati/Mahasiswa Universitas Jember/ Akuntansi/2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun