Perkembangan dan pertumbuhan otak bayi dalam tiga bulan pertamaÂ
 Pada kehamilan tujuh minggu, perkembangan otak dan wajah bayi mulai berkembang. Tahapan perkembangan otak anak dan pematangan otak dibagi menjadi 3 bagian utama yang nantinya akan menjalankan fungsinya ketika anak lahir, yaituÂ
 Batang otak dan otak Â
 Sistem ini menghubungkan Sistem saraf dengan tulang belakang dan mengatur sistem pernapasan, detak jantung, tekanan darah, keseimbangan tubuh dan refleks.Â
 Sistem LimbicÂ
 Sistem limbik mengatur emosi, rasa haus, memori, dan pembelajaran.Â
 Korteks serebralÂ
 Korteks serebral mengatur penglihatan, pendengaran, bahasa, interaksi sosial, memori, pemecahan masalah, dan sensasi tubuh (termasuk rasa sakit, tekanan, panas, dan dingin).
Stimulasi prenatal adalah suatu metode memfasilitasi proses belajar janin dalam rangka mengoptimalkan perkembangan fisik, sensorik, dan mentalÂ
 janin melalui rangsangan eksternal. Proses belajar janin paling baik bila dilakukan secara teratur dan berulangulang. Penelitian telah menunjukkan bahwa janin yang dirangsang dalam kandungan menunjukkan perkembangan penglihatan, pendengaran, bicara (bahasa), keterampilan motorik, pembelajaran, kecerdasan, dan kreativitas yang lebih baik. Stimulasi prenatal dapat dimulai pada akhir kehamilan.Â
 Ada berbagai cara untuk merangsang janin. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa berbagai rangsangan seperti membelai janin sejak dalam kandungan, memainkan musik lembut, berbicara dengan janin dan memberikan getaran lembut  pada janin semuanya sangat menyenangkan bagi janin. Ibu hamil bisa tampil dengan janin atau suami di dalam kandungan. Peran pria sangat penting dalam merangsang perkembangan janin.
Makanan bergizi bukan satu-satunya faktor penentu kesehatan dan kecerdasan bayi. Hal lain yang juga dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang bayi adalah stimulasi.Â
 Jangan bayangkan banyak cara yang berbeda dan rumit untuk memberikan stimulasi terbaik, karena stimulasi dapat dilakukan melalui kegiatan perawatan bayi sehari-hari. Anne Gracia, PhD, Applied Neuroscience, mengatakan: "Puncak perkembangan otak anak terjadi selama empat tahun pertama kehidupan, di mana sel-sel otak berkembang dan mencapai 80% dari potensinya. Stimulasi sejak dini dapat membantu pematangan struktur otak dan sistem saraf, serta merupakan kunci keberhasilan pencapaian kecerdasan dalam proses pembelajaran. Rangsangan yang dapat diberikan meliputi rangsang taktil (sentuhan, guratan dan raba), rangsang visual, rangsang pendengaran (auditory), rangsang vestibular (keseimbangan), rangsang penciuman indra (penciuman), rangsang sensorik (otot, sendi dan ligamen), serta rangsang pengecap (taste).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H