Mohon tunggu...
Thecutecat Pujianto
Thecutecat Pujianto Mohon Tunggu... -

Seorang muslim.. \r\nKomentator di kompas.com \r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seperti Apa sih Pemimpin Tegas dan Berani itu?

21 Mei 2014   16:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia negara yang besar, itu hal yang pasti kita tahu.
Besar wilayah, populasi maupun problematikanya.

Semua pemimpin kita selalu menghadapi masalah yang kompleks, berat dan tak henti-henti.
Masalah bangsa kita hanya bisa diatasi bersama oleh seluruh bangsa kita dalam bimbingan seorang pemimpin yang besar.

Kriteria pemimpin bagi kita adalah yang cerdas  sekaligus tegas, pemberani sekaligus peka  dan juga pantang menyerah.

Mari kita bahas tentang tegas serta berani.

Apa itu berani?
Seorang pemain sirkus adalah contoh orang berani.
Misalkan biasa kita memanjat pohon jambu, ia malah berani memanjat sutet.
Biasa kita memegang ayam, maka dia harus berani memegang singa.

Jadi apa kita mau menjadikan pemain sirkus presiden? Tidak, karena yang perlu adalah yang berani pada manusia.

Pemimpin berani adalah yang berani menghadapi manusia manapun demi kebaikan semua, tak peduli apa umurnya, jabatannya,  jumlahnya dan lain - lain.
Ia harus berani mewujudkan semua kebutuhan kita tak peduli siapa yang menghalanginya.

Kalau dia berani menghadapi preman pasar, pengembang properti nakal dan penyerobot lahan waduk yang dibela LSM, maka kita memilih orang yang tepat.

Lebih baik lagi kalau dia cerdas sehingga yang awalnya menentang akhirnya malah membantu kepentingan kita bersama.

Apa itu tegas?

Tegas itu teguh memegang prinsip.
Tegas bukan terbatas pada cara bicara dan gesture semata.

Tegas itu tak harus militer bahkan non militer malah banyak yang lebih tegas.
Contohnya mantan PM Inggris  Margaret Tatcher dan Presiden pertama kita Bung Karno.

Kalau dia mendapati orang dekatnya korupsi dan tak mencegah, maka ia bukan tegas yang kita butuh.
Kalau anak buahnya salah dan dia lempar tanggung jawab, maka dia bukan orang yang pantas kita sebut tegas.

Tegas contohnya melaporkan anak buah yang terindikasi korupsi, meski ada peluang dia sendiri yang kena.
Tegas contohnya tak berhenti melakukan perubahan untuk kita meski dihadang pengusaha dan para premannya. Meski dihadang banyak LSM dan orang-orang yang sudah nyaman dalam posisi yang merugikan banyak orang.

Saat ini bangsa kita dalam situasi yang kritis.
Jangan sampai salah memilih orang hanya karena banyak yang bilang dia tegas, berani dan sebagainya.

Periksa dulu dengan benar apa dia betul berani? Apa betul dia tegas.
Masa depan bangsa kita ditentukan pada pilpres nanti.

Terima kasih telah membaca..
Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun