Mohon tunggu...
Haniah Hamidah
Haniah Hamidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Surabaya Tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal? Apa Saja Perbedaannya?

8 Januari 2025   00:45 Diperbarui: 8 Januari 2025   00:45 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelum membahas komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal, perlu diketahui terlebih dahulu terntang komunikasi sendiri. Komunikasi adalah proses pemberian informasi dari komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan (penerima pesan) tentang sesuatu sehingga apa yang diinginkan oleh komunikator dapat dipahami dan dikerjakan (bila perlu dikerjakan) oleh komunikan tanpa ada yang merasa dirugikan. Selanjutnya menurut Achmad S. Ruky, komunikasi merupakan proses pemindahan dan pertukaran pesan, dimana pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan berkomunikasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal.

Komunikasi Interpersonal

Menurut Julia T. Wood (2013: 19), semua komunikasi kecuali komunikasi intrapersonal adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara bertatap muka dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung (Cangara, 2010).

Komunikasi interpersonal secara umum adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, masing-masing orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut saling mempengaruhi persepsi lawan komunikasinya. Bentuk khusus komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi diadik. DeVito berpendapat bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang telah memiliki hubungan yang jelas, yang terhubungkan dengan beberapa cara.

Tujuan komunikasi antarpribadi itu bermacam-macam, beberapa di antaranya dipaparkan berikut ini.

1. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain

2. Menemukan diri sendiri.

3. Menemukan dunia luar.

4. Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis.

5. Memengaruhi sikap dan tingkah laku.

6. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu.

7. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi.

Dalam perspektif interpersonal, bahkan kelompok atau organisasi yang terdiri lebih dari dua individu dipandang sebagai kumpulan bentuk dyad. Dyadic Comunication atau komunikasi diadik adalah komunikasi yang melibatka dua individu. Sehingga komunikasi interpersonal selalu terjadi dalam konteks komunikasi kelompok, organisasi atau bahkan level komunikasi yang lebih luas lagi.

Menurut Devito (2011: 256-264), komunikasi interpersonal yang efektif memiliki indikator antara lain:

(1) Keterbukaan (openness) adalah kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan interpersonal. Keterbukaan atau sikap terbuka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.

(2) Empati (empathy) adalah merasakan apa yang dirasakan orang lain atau proses ketika seseorang merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti perasaan itu kemudian mengkomunikasikannya dengan kepekaan sedemikian rupa hingga menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh mengerti perasaan orang lain itu.

(3) Dukungan (supportiveness) adalah situasi yang terbuka untuk mendukung agar komunikasi berlangsung efektif. Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi.

(4) Rasa positif (positiveness) adalah perasaan positif terhadap diri sendiri, kemampuan mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi dan kemampuan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk berinteraksi yang efektif. Dan

(5) Kesetaraan (equality) adalah pengakuan kedua belah pihak saling menghargai, berguna dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

Komunikasi Intrapersonal

Semua komunikasi sampai pada batas tertentu merupakan komunikasi intrapersonal, yaitu setiap komunikasi yang selalu menjadi objek bagi penafsiran kita sendiri. Komunikasi intrapersonal sendiri adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri sendiri atau komunikasi satu orang saja, seperti berbicara kepada diri sendiri, memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan, memikirkan suatu masalah, mempertimbangkan sampai mengambil keputusan, dan lain-lain.

Ronald L. Applbaum dalam 'Fundamental Concept in Human Communication'  mendefinisikan bahwa komunikasi Intrapribadi adalah: "Communication that takes place within us: it includes the act of talking to ourselves and the acts of observing and attaching meaning (intellectual and emotional) to our environment. (Komunikasi yang berlangsung di dalam diri kita: ia meliputi kegiatan berbicara kepada dirinya sendiri dan kegiatan yang mengamati dan memberikan makna (Intelektual dan Emosional) kepada lingkungan kita)".

Dari segi psikologi komunikasi, proses komunikasi intrapersonal meliputi hal sebagai berikut (Rakhmat, 2010) :

1. Sensasi, berasal dari kata sense yang berarti kemampuan manusia untuk mencerap berbagai hal yang diterima oleh pancaindera. Proses sensasi lahir dari stimuli yang diterima oleh pancaindera. Contoh dari sensasi adalah saat kita menyentuh api maka akan terasa panas. Menurut Knapp, ada dua faktor yang mempengaruhi komunikasi internal, yaitu rangsangan internal dan rangsangan eksternal :

a. Stimuli internal meliputi motivasi pribadi, sikap, dan keyakinan.

b. Stimuli eksternal meliputi berbagai peristiwa, objek, dan orang-orang di luar individu. Seorang individu akan membentuk persepsi, perasaan dan interpretasi makna dari kesan yang dibuat pada dirinya dan lingkungannya pada waktu tertentu. Stimuli-stimuli tersebut kemudian ditangkap oleh organ-organ sensor dan mengirimkannya ke otak. Proses ini disebut dengan resepsi.

2. Persepsi, berasal dari bahasa latin percipere yang berarti menerima. Organ-organ kemudian menangkap sebuah stimulis dan mengirimkannya ke sistem saraf pusat melalui sistem saraf peripheral. Ketika kita menerima seluruh stimuli yang diarahkan kepada kita, kita memberi perhatian hanya kepada beberapa stimuli saja. Hal ini disebabkan karena kita menerapkan persepsi selektif. Hanya stimuli yang tinggi saja yang diterima sedangkan stimuli yang rendah akan dikesampingkan.

3. Memori, merupakan sebuah sistem terstruktur di mana manusia memiliki kemampuan merekam segala informasi yang diterima dan menggunakannya dalam berprilaku. Proses perekaman memori dapat berlangsung dilakukan secara sadar maupun tidak. Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves, 1976).

4. Berfikir Menurut Floyd L. Ruch, berpikir adalah manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambanglambang sehinga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Jelas berpikir melibatkan penggunaan lambang, visual, atau grafis. Berpikir kita lakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan, dan menghasilkan yang baru

Selain itu, komunikasi intrapersonal memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a) Kesadaran diri.

b) Rasa percaya diri.

c) Manajemen diri.

d) Motivasi diri.

e) Terfokus

f) Kemandirian.

g) Kemampuan beradaptasi.

Perbedaan Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi Intrapersonal

Secara inti, perbedaan komunikasi interpersonal dan intrapersonal terletak pada proses komunikasinya serta jumlah individu yang terlibat. Teori-teori komunikasi intrapersonal terkait erat dengan teori-teori komunikasi antar pribadi atau teori komunikasi interpersonal. Hal ini disebabkan karena menurut beberapa ahli komunikasi intrapersonal merupakan bentuk khusus dari komunikasi interpersonal. Selain itu, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa komunikasi interpersonal yang efektif dapat terjadi manakala komunikasi intrapersonal berjalan dengan sukses.

Intra menurut bahasa artinya di dalam. Singkat kata komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang dengan dirinya pribadi. Hal ini dimaksudkan seseorang untuk mengenal kepribadian dirinya secara mendalam dan juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran dalam dirinya. Ketika seseorang melakukan komunikasi intrapersonal, pada saat itu dia sedang terlibat aktif dalam memproses balik (feedback) informasi-informasi yang ada dirinya. Contoh dari komunikasi intrapersonal adalah berimajinasi, berkhayal, berdoa dan bersyukur.

Sedangkan inter menurut bahasa memiliki arti di luar. Jadi dapat dijelaskan komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan luar dirinya. Dengan kata lain, komunikasi yang terjadi antara satu orang dengan orang yang lain. Jadi untuk mendapatkan feedback, harus ada pihak lain (orang lain) yang terlibat aktif dalam komunikasi ini. Contoh dari komunikasi interpersonal adalah wawancara, pidato, mengorol dan mengajar.

            Temukan artikel menarik lainnya di https://bk.fip.unesa.ac.id/

            Daftar Pustaka

Komunikasi_Interpersonal_dan_Intraperson. (n.d.).

Anggraini, C., Ritonga, D. H., Kristina, L., Syam, M., & Kustiawan, W. (2022). Komunikasi Interpersonal. Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE), 1(3), 337--342. https://doi.org/10.37676/mude.v1i3.2611

B Purba, S Gaspersz, M Bisyri, A Putriana, P. H. (2020). Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar. https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=YkwCEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&ots=eDsIrVdb0d&sig=g_TLZYYGmxykb7xJjfivS7jiAn8

Bakar, F. A. (2015). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antara Dosen Dan Mahasiswa Terhadap Motivasi Belajar Dan Prestasi Belajar Akademik Mahasiswa. Jurnal Pekommas, 1(1), 18.

Education, A., & Advice, S. (2018). 1 2 3* 1. 14, 63--65. https://doi.org/10.15900/j.cnki.zylf1995.2018.02.001

Juwita, R., Taqiyuddin, M., Syarifah, S., Sunata, I., Chairiyah, U., Hapsari, D. C., Lusianawati, H., Pratiwi, E. A., & Hamidah, E. (2024). TEORI-TEORI Komunikasi.

Kustiawan, W., Fadillah, U., Sinaga, F. K., Hattaradzani, S., Hermawan, E., Juanda, M. D., Suryadi, A., & Fahmi, R. R. (2022). Komunikasi Intrapersonal. Journal Analytica Islamica, 11(1), 150. https://doi.org/10.30829/jai.v11i1.11930

Rimadani, L. F. (2023). Komunikasi Intrapersonal dan Antar Personal dalam Kajian Komunikasi Islam. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3(4), 10301--10307.

Sebelum membahas komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal, perlu diketahui terlebih dahulu terntang komunikasi sendiri. Komunikasi adalah proses pemberian informasi dari komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan (penerima pesan) tentang sesuatu sehingga apa yang diinginkan oleh komunikator dapat dipahami dan dikerjakan (bila perlu dikerjakan) oleh komunikan tanpa ada yang merasa dirugikan. Selanjutnya menurut Achmad S. Ruky, komunikasi merupakan proses pemindahan dan pertukaran pesan, dimana pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan berkomunikasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal.

Komunikasi Interpersonal

Menurut Julia T. Wood (2013: 19), semua komunikasi kecuali komunikasi intrapersonal adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara bertatap muka dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung (Cangara, 2010).

Komunikasi interpersonal secara umum adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, masing-masing orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut saling mempengaruhi persepsi lawan komunikasinya. Bentuk khusus komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi diadik. DeVito berpendapat bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang telah memiliki hubungan yang jelas, yang terhubungkan dengan beberapa cara.

Tujuan komunikasi antarpribadi itu bermacam-macam, beberapa di antaranya dipaparkan berikut ini.

1. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain

2. Menemukan diri sendiri.

3. Menemukan dunia luar.

4. Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis.

5. Memengaruhi sikap dan tingkah laku.

6. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu.

7. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi.

Dalam perspektif interpersonal, bahkan kelompok atau organisasi yang terdiri lebih dari dua individu dipandang sebagai kumpulan bentuk dyad. Dyadic Comunication atau komunikasi diadik adalah komunikasi yang melibatka dua individu. Sehingga komunikasi interprsonal selalu terjadi dalam konteks komunikasi kelompok, organisasi atau bahkan level komunikasi yang lebih luas lagi.

Menurut Devito (2011: 256-264), komunikasi interpersonal yang efektif memiliki indikator antara lain:

(1) Keterbukaan (openness) adalah kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan interpersonal. Keterbukaan atau sikap terbuka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.

(2) Empati (empathy) adalah merasakan apa yang dirasakan orang lain atau proses ketika seseorang merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti perasaan itu kemudian mengkomunikasikannya dengan kepekaan sedemikian rupa hingga menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh mengerti perasaan orang lain itu.

(3) Dukungan (supportiveness) adalah situasi yang terbuka untuk mendukung agar komunikasi berlangsung efektif. Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi.

(4) Rasa positif (positiveness) adalah perasaan positif terhadap diri sendiri, kemampuan mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi dan kemampuan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk berinteraksi yang efektif. Dan

(5) Kesetaraan (equality) adalah pengakuan kedua belah pihak saling menghargai, berguna dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

Komunikasi Intrapersonal

Semua komunikasi sampai pada batas tertentu merupakan komunikasi intrapersonal, yaitu setiap komunikasi yang selalu menjadi objek bagi penafsiran kita sendiri. Komunikasi intrapersonal sendiri adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri sendiri atau komunikasi satu orang saja, seperti berbicara kepada diri sendiri, memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan, memikirkan suatu masalah, mempertimbangkan sampai mengambil keputusan, dan lain-lain.

Ronald L. Applbaum dalam 'Fundamental Concept in Human Communication'  mendefinisikan bahwa komunikasi Intrapribadi adalah: "Communication that takes place within us: it includes the act of talking to ourselves and the acts of observing and attaching meaning (intellectual and emotional) to our environment. (Komunikasi yang berlangsung di dalam diri kita: ia meliputi kegiatan berbicara kepada dirinya sendiri dan kegiatan yang mengamati dan memberikan makna (Intelektual dan Emosional) kepada lingkungan kita)".

Dari segi psikologi komunikasi, proses komunikasi intrapersonal meliputi hal sebagai berikut (Rakhmat, 2010) :

1. Sensasi, berasal dari kata sense yang berarti kemampuan manusia untuk mencerap berbagai hal yang diterima oleh pancaindera. Proses sensasi lahir dari stimuli yang diterima oleh pancaindera. Contoh dari sensasi adalah saat kita menyentuh api maka akan terasa panas. Menurut Knapp, ada dua faktor yang mempengaruhi komunikasi internal, yaitu rangsangan internal dan rangsangan eksternal.

a. Stimuli internal meliputi motivasi pribadi, sikap, dan keyakinan.

b. Stimuli eksternal meliputi berbagai peristiwa, objek, dan orang-orang di luar individu. Seorang individu akan membentuk persepsi, perasaan dan interpretasi makna dari kesan yang dibuat pada dirinya dan lingkungannya pada waktu tertentu. Stimuli stimuli tersebut kemudian ditangkap oleh organorgan sensor dan mengirimkannya ke otak. Proses ini disebut dengan resepsi.

2. Persepsi, berasal dari bahasa latin percipere yang berarti menerima. Organ-organ kemudian menangkap sebuah stimulis dan mengirimkannya ke sistem saraf pusat melalui sistem saraf peripheral. Ketika kita menerima seluruh stimuli yang diarahkan kepada kita, kita memberi perhatian hanya kepada beberapa stimuli saja. Hal ini disebabkan karena kita menerapkan persepsi selektif. Hanya stimuli yang tinggi saja yang diterima sedangkan stimuli yang rendah akan dikesampingkan.

3. Memori, merupakan sebuah sistem terstruktur di mana manusia memiliki kemampuan merekam segala informasi yang diterima dan menggunakannya dalam berprilaku. Proses perekaman memori dapat berlangsung dilakukan secara sadar maupun tidak. Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves, 1976).

4. Berfikir Menurut Floyd L. Ruch, berpikir adalah manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambanglambang sehinga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Jelas berpikir melibatkan penggunaan lambang, visual, atau grafis. Berpikir kita lakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan, dan menghasilkan yang baru

Selain itu, komunikasi intrapersonal memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a) Kesadaran diri.

b) Rasa percaya diri.

c) Manajemen diri.

d) Motivasi diri.

e) Terfokus

f) Kemandirian.

g) Kemampuan beradaptasi.

Perbedaan Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi Intrapersonal

Secara inti, perbedaan komunikasi interpersonal dan intrapersonal terletak pada proses komunikasinya serta jumlah individu yang terlibat. Teori-teori komunikasi intrapersonal terkait erat dengan teori-teori komunikasi antar pribadi atau teori komunikasi interpersonal. Hal ini disebabkan karena menurut beberapa ahli komunikasi intrapersonal merupakan bentuk khusus dari komunikasi interpersonal. Selain itu, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa komunikasi interpersonal yang efektif dapat terjadi manakala komunikasi intrapersonal berjalan dengan sukses.

Intra menurut bahasa artinya di dalam. Singkat kata komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang dengan dirinya pribadi. Hal ini dimaksudkan seseorang untuk mengenal kepribadian dirinya secara mendalam dan juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran dalam dirinya. Ketika seseorang melakukan komunikasi intrapersonal, pada saat itu dia sedang terlibat aktif dalam memproses balik (feedback) informasi-informasi yang ada dirinya. Contoh dari komunikasi intrapersonal

adalah berimajinasi, berkhayal, berdoa dan bersyukur.

Sedangkan inter menurut bahasa memiliki arti di luar. Jadi dapat dijelaskan komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan luar dirinya. Dengan kata lain, komunikasi yang terjadi antara satu orang dengan orang yang lain. Jadi untuk mendapatkan feedback, harus ada pihak lain (orang lain) yang terlibat aktif dalam komunikasi ini. Contoh dari komunikasi interpersonal adalah wawancara, pidato, mengorol dan mengajar.

            Temukan artikel menarik lainnya di https://bk.fip.unesa.ac.id/

            Daftar Pustaka

Komunikasi_Interpersonal_dan_Intraperson. (n.d.).

Anggraini, C., Ritonga, D. H., Kristina, L., Syam, M., & Kustiawan, W. (2022). Komunikasi Interpersonal. Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE), 1(3), 337--342. https://doi.org/10.37676/mude.v1i3.2611

B Purba, S Gaspersz, M Bisyri, A Putriana, P. H. (2020). Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar. https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=YkwCEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&ots=eDsIrVdb0d&sig=g_TLZYYGmxykb7xJjfivS7jiAn8

Bakar, F. A. (2015). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antara Dosen Dan Mahasiswa Terhadap Motivasi Belajar Dan Prestasi Belajar Akademik Mahasiswa. Jurnal Pekommas, 1(1), 18.

Education, A., & Advice, S. (2018). 1 2 3* 1. 14, 63--65. https://doi.org/10.15900/j.cnki.zylf1995.2018.02.001

Juwita, R., Taqiyuddin, M., Syarifah, S., Sunata, I., Chairiyah, U., Hapsari, D. C., Lusianawati, H., Pratiwi, E. A., & Hamidah, E. (2024). TEORI-TEORI Komunikasi.

Kustiawan, W., Fadillah, U., Sinaga, F. K., Hattaradzani, S., Hermawan, E., Juanda, M. D., Suryadi, A., & Fahmi, R. R. (2022). Komunikasi Intrapersonal. Journal Analytica Islamica, 11(1), 150. https://doi.org/10.30829/jai.v11i1.11930

Rimadani, L. F. (2023). Komunikasi Intrapersonal dan Antar Personal dalam Kajian Komunikasi Islam. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3(4), 10301--10307.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun