Mohon tunggu...
Tri Wahyu Handayani
Tri Wahyu Handayani Mohon Tunggu... Dosen - menulis untuk kebaikan

dosen, penulis, narablog di haniwidiatmoko.com

Selanjutnya

Tutup

Book

Launching Buku Antologi Kisah Hidup Para Perempuan Inspiratif

4 Juni 2024   22:12 Diperbarui: 4 Juni 2024   23:08 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Antologi "Menolak Rapuh" & "Melintasi Badai", sumber: Indscript Creative

Sering kita baca di media sosial, ungkapan bernada canda, "mahluk terkuat di muka bumi", yang ditujukan untuk Emak-emak yang berkendara di jalan raya. Apalagi bila terjadi pelanggaran, Emak yang salah, Emak duluan ngamok.

Emak-emak ini para perempuan dengan segudang permasalahan memang dituntut untuk multitasking. Mulai dari mengurus rumah tangga, mengasuh putra-putri, mendampingi suami, dan berkarya juga sebagai pribadi mandiri.

Bukan membenarkan perilaku Emak-emak di jalan raya tersebut, tapi memang jadi Emak kudu strong.

Belajar dari Antologi "Menolak Rapuh" dan "Melintasi Badai"

Bedah Buku dan Awal Peluncuran Buku, sumber: haniabd
Bedah Buku dan Awal Peluncuran Buku, sumber: haniabd

Pagi itu, tanggal 1 Juni 2024, Indscript Creative bersama Sekolah Perempuan, mengadakan acara launching buku antologi karya puluhan kontributor yang menuliskan perjalanan hidup mereka. Sesi zoom yang dihadiri oleh sekitar 75 orang terdiri dari para kontributor dan bloger Indscript yang akan meliputi sesi launching buku antologi ini.

peserta yang hadir di acara zoom, sumber: Indscript Creative
peserta yang hadir di acara zoom, sumber: Indscript Creative

Acara diawali dengan sambutan founder sekaligus CEO Indscript Creative, Indari Mastuti, yang dengan renyah memperkenalkan para kontributor hebat antologi ini.

Para perempuan dari berbagai wilayah di Indonesia ini merupakan peserta kelas menulis buku yang berhasil menyelesaikan naskahnya.

Ada Ibu Aida Watiningsih, Founder Sahabat Nasi Gratis Pamanukan dan Owner Hijab Maharani Store. Beliau dalam sesi sharing ini berbagi kisah bahwa beliau sakit selama tujuh tahun dan tiap hari harus mengonsumi belasan jenis obat. 

Akibat kondisinya beliau beraktivitas dari rumah, padahal seorang sarjana. Tak patah semangat beliau berbisnis, bahkan pernah ada ujian lebih berat yaitu terkena musibah ditabrak truk tronton. Pernah juga toko beliau ludes terbakar, beruntun pula Pamanukan dilanda banjir bandang setinggi dada.

Kisah beliau lengkapnya dapat dibaca di salah satu antologi yaitu "Menolak Rapuh" bersama 20 karya penulis lainnya yang tidak kalah menginspirasi kita semua.

buku
buku "Menolak Rapuh", sumber: Indscript Creative

Buku soft cover bersampul warna abu-abu dengan ilustrasi pohon kering ini seolah menampilkan kerapuhan perempuan. Padahal tidak demikian dengan karya para perempuan hebat ini. Ada pendiri yayasan, anggota DPRD, pengusaha, ibu rumah tangga, guru, dosen, tour leader, dan lain-lain. Semua adalah perempuan yang menolak rapuh.

Rapuh bukan berarti menyerah. Rapuh adalah kesempatan untuk belajar, bertumbuh, dan menjadi lebih kuat.

Launching buku antologi kedua adalah "Melintasi Badai", juga karya dari 20 kontributor yang tidak kalah hebat. Ada personal assistant, pebisnis, dokter, financial planner, entrepreneur, notaris, guru, dosen, copywriter, content creator, dan lain-lain.

Buku bercover abu-abu lembut dengan ilustrasi sekoci yang nyaris digulung ombak ini seolah mencerminkan karya-karya di baliknya. Mereka-mereka ini tak menyerah digulung ombak badai dan berhasil melintasinya.

Buku
Buku "Melintasi Badai", sumber: Indscript Creative

Seperti salah satu karya yang dibacakan Teh Indari Mastuti, yaitu karya Mariza, seorang ibu rumah tangga berusia 61 tahun yang telah mendaki 33 gunung di atas 3000 m dpl  selama masa pandemi di tahun 2020-2023. Empat di antaranya merupakan puncak di Himalaya via Nepal di ketinggian di atas 4130-5600 m dpl.

Beliau pernah terhempas jatuh dari ketinggian, selain itu pernah terserang stroke, dan mengalami kelumpuhan, tapi berhasil melintasi badai yang menerjang.

Sebab setiap badai yang dilewati akan membuat manusia tumbuh dan mengeluarkan potensi terbaiknya.

Ketika mengalami masa-masa sulit, terkadang merasa seolah tidak ada jalan keluar. Percayalah setiap badai kehidupan yang datang mengajarkan sesuatu yang berharga.

Penutup

Buku antologi adalah karya bersama dari puluhan penulis dengan tema tertentu. Kali ini Indscript Creative mengadakan kelas menulis buku yang temanya seputar perempuan yang pernah dilanda badai kehidupan.

Kedua buku antologi kisah inspiratif ini bisa diperoleh dari para kontributornya yang sudah dilengkapi dengan tandatangan sebagai penanda spesial buat para pembacanya.

Harapannya buku antologi ini dibaca oleh banyak perempuan di Indonesia agar menjadi perempuan yang kuat.

Nah, buat teman-teman yang juga ingin berkarya menerbitkan buku antologi maupun buku solo, bisa mengikuti kelas menulis buku di Indscript Creative dan Pasti Terbit!

Launching buku antologi kali ini memang memberikan banyak pembelajaran pada saya, untuk selalu bersyukur, karena di luar sana, banyak perempuan yang ditimpa berbagai permasalahan tetapi dapat melaluinya. Semua itu berkat ketaqwaan kepada Sang Pencipta dan dukungan dari keluarga serta orang terdekat.

Semoga kita selalu menjadi perempuan yang kuat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun