Dalam metode ini semua mengajar dan semua belajar, dengan cara ini pembelajaran menjadi sangat egaliter dimana tak ada pihak yang mendominasi pihak lain. Disini tenaga pendidik atau guru bersama peserta didik sama-sama belajar dari masalah-masalah yang dialami dalam kehidupannya masing-masing. in this method, all teach and all learn.Â
The dialogical approach contrasts with the anti-dialogical method, which positions the teacher as the transmitter of knowledge, a hierarchical framework that leads to domination and oppression through the silencing of students' knowledge and experiences. Metode dialog ini sangat menentukan pendidikan yang benar seperti pernyataan Freire bahwa "without dialog there is no communication, and without communication there can be no true education".
Pedagogi kritis sebenarnya bukan hal yang baru, banyak kesempatan dan banyak waktu untuk para pakar dapat mengkritisi pendidikan dari mulai sistem sampai pengimplementasiannya dalam tataran mikro operasional, semua itu pada dasarnya menjadi pengingat bagi kita untuk terus mencari upaya dan berubah agar semakin baik dalam meningkatkan mutu pendidikan bukan hanya dalam konteks output tapi juga dalam konteks peningkatan mutu kehidupan masyarakat dalam struktur sosial, politik dan ekonomi yang adil, egaliter dan sejahtera serta yang terpenting bisa memanusiakan manusia.Â
Terlepas dari dimensi politik, ekonomi, ideologi, dan teori yang kompleks, implementasi pembelajaran di kelas dapat mengambil manfaat dari pedagogi kritis ini untuk meningkatkan mutu pembelajaran untuk membantu generasi yang akan datang guna memiliki karakter yang baik serta kapabilitas produktif yang tinggi dengan basis nilai yang dapat menjadikan manusia memanusiakan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H