Mohon tunggu...
Hani Nurfalah
Hani Nurfalah Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar mahasiswa

aku adalah manusia biasa yang begitu berharap tentang sebuah jalan yang lurus, hobiku memasak dan berkebun, yang lebih suka mengabadikan momen dengan melihat saja tanpa di abadikan dalam bentuk digitalisasi. begitulah potret hidupku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Kaligrafi (Tulisan Indah): Perkembangan pada Masa Rasulullah Hingga Khulafaur Rasyidin

1 Juli 2024   17:45 Diperbarui: 1 Juli 2024   17:46 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian kaligrafi 

Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah. Menurut harfiahnya, kata kaligrafi berasal dari kata: "kalligraphia", yang diuraikan atas dua suku kata: kalios artinya indah, cantik; graphia artinya coretan atau tulisan. Jadi, arti kata seluruhnya adalah: suatu coretan atau tulisan yang indah. Dalam bahasa Arab, kata: tulisan khath, yang diartikan juga garis. Dalam bahasa Inggris disebut calligraphi tulisan indah. Kemampuan atau keahlian seseorang menulis secara indah disebut kaligrafer. Seni menulis adalah merupakan suatu bentuk keterampilan tangan yang dipadukan dengan rasa seni yang terkandung dalam hati sanubari setiap pelukisnya.

Tidak semua orang dapat menulis secara indah; hal ini ditentukan bakat alami yang merupakan bawaan seseorang yang telah dibawanya sejak lahir. Seseorang yang memiliki bakat atau kemampuan rohaniah serta mendapat saluran berupa bimbingan atau arahan yang selaras dengan bakat tersebut, akan mampu melahirkan seorang seniman yang ulung. Demikian halnya, kemampuan atau bakat menulis dalam bentuk tulisan indah atau kaligrafi, apabila mendapat saluran berupa bimbingan yang sempurna akan mampu menjadi seorang kaligrafer yang ulung. Dan tentunya ini dibantu oleh sarana yang baik berupa guru atau seseorang yang ahli dalam ilmu seni kaligrafi yang mampu menjadi instruktur, di samping tersedia alat yang sempurna dalam penulisan kaligrafi.

Perkembangan Kaligrafi 

Dalam perkembangan seni-seni dalam islam, kaligrfai menduduki tempat yang sangat penting. Hal ini karena kaligrafi, dalam seni islam, merupakan sentral atau pusat ekspresi seni, yang berpengaruh terhadap ekspresi bentuk kebudayaan islam secara umum karena, pemakaiab kaligrafi yang tersebar diberbagai bentuk media mengungkapkan seni rupa islam. Keistimewaan kaligrafi juga terlihat terutama karena ia merupakan hasil murni orang islam sendiri, tidak seperti jenis- jenis seni islam yang lain seperti, arsitektur, Lukis dan musik.

Menurut sejarah Islam, orang atau manusia yang pertama kali mengenal tulisan adalah Nabi Adam as., di mana pengetahuan tersebut diwahyukan Allah kepada Adam sebagai modal pengetahuan pertama untuk mengenal nama-nama benda.  Jauh sebelum nabi Muhammad dilahirkan, bangsa arab hampir-hampiran tidak bisa mengenal tulisan, bahkan dari satu sisi, "anti huruf". Meskipun orang-orang arab dikenal sebagai bangsa penyair, namun tulisan mereka tidak termasuk rangkin tulisan" popular", yang dapat bersaing dengan tulisan- tulisan kuno yang agung seperti Hiroglif (mesir), Devanagari (india), kami nomoji (jepang), azteka (india), fonograml huruf paku (assiria), romawi, babilonia, cina dan lain-lain. Awal kebangkitan minar baca- tulis dikalangan kaum muslimin barulah setelah Nabi dan para pengikutnya hijrah ke Madina, meninggalkan kota mekkah yang penuh anarki. Meskipun nabi Muhammad SAW dikenal ummi tetapi beliau menyuruh umatnya agara tidak menjadi orang bodoh. nabi Muhammad memberi perhatian besar kepada tulis- menulis dan kaligrafi.

Tulisan Arab mulai tumbuh dan berkembang sejak agama Islam muncul di tanah Arab pada abad 6 M. Penggunaan tulisan Arab pertama-tama adalah pada saat pencatatan[1]pencatatan ayat-ayat suci AlQur'an, sebagai wahyu Allah kepada Muhammad untuk penyempurnaan ajaran-ajaran Islam, di mana wahyu ini tidak sekaligus diterima Muhammad melainkan pada waktu-waktu tertentu saja, dan ayat-ayat wahyu ini untuk tidak lupa dan hilang demikian saja, maka atas perintah Nabi Muhammad kepada sahabatnya, agar semua ayat-ayat suci Al[1]Qur'an yang dia terima (yang diwahyukan Allah kepadanya) agar dicatat dengan baik. Mulailah penggunaan tulisan Arab untuk mencatat ayat-ayat wahyu tersebut pada lembaran daun korma, tulang, batu, kulit domba dan sebagainya. Tentunya, abjad huruf Arab untuk dijadikan tulisan pada saat itu masih mempergunakan huruf-huruf yang sederhana; jadi, belum seindah tulisan Arab sekarang ini.

Corak kaligrafi arab pada periode Rasululla ini masih sangat sederhana dan belum menemukan bentuk yang sempurna dan bagus. Nama-nama kaligrafi biasanya mengambil nama tempat Dimana kaligrafi ditulis, misalnya khat makki (digunakan di kota mekkah), madani (Madinah), anbari (anbar), Hijazi (hijaz), kufi (kufah) dan lain-lain. Pada masa berikutnya, periode khulafur rasyidin, bentuk kaligrafi arab sedikir mendapatkan kemajuan, seiring semakin banyaknya kalangan muda yang belajar baca-tulis. Satu-satunya jenis tulisan yang paling banyak digunakan hingga akhir kekuasaan khalifah terakhir, ali ibn abi thalib, adalah kufi.

Penulisan Al-Qur'an secara resmi barulah dimulai pada zaman Khalifah Utsman bin Affan, di mana mashaf/tulisan Arab yang dipergunakan adalah mashaf Utsman, yakni tulisan tanpa membubuhkan tanda harkah (syakl). Kemudian, tulisan Al-Qur'an disebarkan ke Basrah, Kufah, Mekah dan beberapa daerah-daerah lainnya. Penulisan Al-Qur'an selanjutnya mempergunakan Khath Kufie, Khath Raihany, Khath Tsuluts dan yang terakhir mempergunakan tulisan/Khath Naskhi (dimana Khath Naskhi ini dipergunakan sebagai mashaf Al-Qur'an di Indonesia). Untuk pertama kalinya Khat Naskhi ini dipergunakan sebagai mushaf mencetak Al-Qur'an di Jerman, untuk disebarkan ke negara-negara Islam di luar Arab.  Lima mushaf al -quran pertama mula-mula ditulis dalam tulisan makki dan madani, kemudian kufi dan berbagai ragam tulisan lain. Selama periode khulafaur rasyidin, gaya yang dominan dipakai adalah kufi (sebab ia mempunyai corak yang sangat khas), meskipun pada periode ini terdapat cukup banyak gaya lain. Tetapi gaya tersebut tidak berkembang lebih jauh dan tidak dapat menemukan coraknya yang khas, kecuali yang pantas dicatat adalah gaya ma'il (miring), namun gaya ini pun, setelah berjasa menyalin al -- quran awal, lambat laun tidak terpakai lagi, karena kalah telak oleh supermasi kufi.  

Apabila kita melihat perkembangan seni kaligrafi Islam sekarang ini, dapat dikatakan sudah jauh mengalami kemajuan serta memperlihatkan hasil cipta seni yang tinggi. Tentunya keadaan ini disebabkan makin banyaknya muncul kaligrafer[1]kaligrafer terkenal, sebagai pencipta khat-khat yang terampil serta berpengalaman di samping menguasai teknik-teknik penulisan kaligrafi yang baik.

Di beberapa negara Islam, seperti Turki, Persia, India, Mesir dan juga di Indonesia, seni kaligrafi Arab telah merupakan salah satu cabang seni Islam yang mengalami perkembangan yang menonjol di samping seni arsitektur. Banyak para seniman-seniman kaligrafi yang telah memiliki nama yang harum dan tersohor sepanjang abad, seperti nama: Abu Ali Al Shadr Muhammad ibn Al Hasan ibn Muqlah, yang lahir di Bagdad pada tahun 272 H. kemudian Yaqut Al Musta'shimi Billah ibn Abdillah, wafat tahun 1298 M di Baghdad; keduanya adalah kaligrafer ulung di zaman pemerintahan Abbasiyah. Muhammad ibn Al Wahid, Akhmad ibn MuhammadAl Anshari (keduanya dari Mesir), Syeikh Hamdullah Al Amasi, Abdullah Zuhdy ibn Abdulkadir Al Nablusi (keduanya dari Turki), Abdurrahman Al Khawarizm, Mir Ali Sultan Al Tabrizi, Shah Kabir ibn Uways (kaligrafer-kaligrafer Persia), Muhammad Husain Kasmir, Abdurrahim Khan Khanan, Muhammad Mhalil (sebagai seniman-seniman kaligrafi India)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun