Mohon tunggu...
Nadim AlLande
Nadim AlLande Mohon Tunggu... Penulis - Study Sosiology

Penulis adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Raja Haji Tanjungpinang. Bercita-cita ingin abadi, dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SDM Unggul dan Lunturnya Falsafah Pendidikan Indonesia

18 September 2019   15:45 Diperbarui: 18 September 2019   15:45 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sejarahnya bangsa ini dilahirkan melalui pikiran, pikiran Yang kuat menentukan keberlangsungan peradaban. Tentu kemerdekaan Yang diraih tidak hanya gerak saja Tanpa pikiran. Sokarno, hatta, tan Malaka Dan para pendiri bangsa lainya merupakan aktivis pemikir sekaligus pegerakan. Dalam banyak catatan sejarah para Tokoh ini tidak Lepas Dari Yang namnya Buku. Terutama Hatta, "Dengan buku Aku bebas".

Boleh jadi mengasikan. Lain Hari ini, lain Pula Hari itu. Bahkan benar katanya "setiap zaman, punya zamnya sendiri-sendiri". Tantangan Hari ini disaat literasi bangsa Indonesia terpuruk Dalam hal membaca dengan peringkat ke 60 Dari 61 Negara Menurut sumber :  CCSU(Central Connecticut State University) pada Tahun 2016. 

Rangking tersebut harus selalu menjadi renungan Dan kesadaran sekala nasional. Apakah dengan data tersebut bisa merefresnetasi kemajuan atau kemuduran suatu bangsa ? Jawabnya tentu saja bisa, literasi adalah jawaban Yang utama untuk menjadi Tolak ukur sumber Daya Manusia(SDM) Yang unggul bahkan kemajuan dari suatu Negara.

Selogan Yang baru-baru ini ditampilkan dimuka umum dipriode kedua presiden Jokowi sangat menarik, "SDM Unggul Indonesia maju" komitmen ini harus diaspirasi, tapi tidak dipungkiri juga bahwa memang sudah menjadi keharusan tugas utama kepala Negara Guna mencerdasakan kehidupan bangsa sesuai UUD 1945.

KRISIS SDM GURU

Banyak kasus Yang terjadi pencabulan Murid Yang dilakukan Oleg oknum guru membuktikan bahwa krisis sumber Daya Manusia Guru terpapar beramasalah. Adapun masalah Yang terjadi sangat melemceng Dari falsafah pendidikan bangsa Indonesia itu sendiri, bukan kah kualitas guru Yang baik harus membuktikan falsafah ini dengan benar dan baik "Ing ngarso sun tuladha, Ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Falsafah pendidikan bangsa Indonesia ini diharuskan dipegang teguh oleh tenaga pendidik sebagai kekuatan, keteguhan, kesabaran, Serta kecerdasan Yang harus dimiliki. Tentu saja Dibalik Sumber Daya Manusia(SDM) Yang unggul tentu memerlukan kualitas sumber daya guru (SDM) Guru Yang baik, sesuai perinsip falsafah pendidikan tersebut.

Di Indonesia sendiri bukan berati tidak ada sumber daya Manusia(SDM) Guru Yang terintegeritas sesuai falsafah pendidikan, lalu mengantikan dengan tenaga pendidi Dari luar(asing). Sebelum terlambat, pendidikan karakter guru perlu diadakan,ditumbuhkan, Dan terus dilestarikan. Guru Yang berkarakter Akan tercipta Murid Yang berkarakter. agar guru selalu mengasah kemapuan intellectual exssaize, maka pendidikan berkarakter guru harus dimulai dengan secrening dan diuji Serta dibina sesuai dengan apa Yang diinginkan.

Pekerjaan guru tidak mudah, Karna tugas guru bukan hanya menyajikan materi, menganjal Pengetahuan, memberikan nilai dan ll, guru juga harus dituntut mempunyai karakter,lokal wisdom,kreatif, dan inovatif Serta kecerdasan.  

SEMUA ORANG ADALAH GURU

Awal-awal bedirinya bangsa Indonesia Hatta pernah mengkritik Soekarno dengan pernyatan Yang tegas "dimanah-manah Negara Yang Baru merdeka haruslah dibangun terlebih dahulu pendidikan", namun apa yang dikritik beliau tersebut diperjuangkan namun tidak begitu dominan, Karna ambisi perpolitikan bung karno.

Bukan berati pada masa itu pendidikan kita tidak baik Pula, justru pada Tahun 1958 terbitlah kebijakan peraturan Pemerintah No.65 dan terbentuklah Dewan tenaga Atom dan lembaga tenaga Atom(LTA), cikal bakal bedirinya (BATAN). Bisa kah kemajuan ini bagian dari keluarbiasaan pendidikan pada masa itu?

 Hinga pada kenyataan-kenyatan diatas tersebut membuat Indonesia menjadi kiblat utama pendidikan bagi Negara jiran terutama Malaysia, bahkan Indonesia mengekspor  cukup banyak tenaga guru berkualitas ke Malaysia antara tahun 1960-1970an.selain itu, Malaysia juga mengirim putra putri terbaiknya untuk berguru ke Indonesia.

Perlahan seiring waktu pendidikan diindonesia cenderung mundur, bahkan Malaysia engan untuk mengantarkan putraputeri terbiknya ke indonesia. Justru kebalikanya Indonesia berbondong-bondong belajar ke luar negeri.

Bahkan Dinas Pendidikan Malaysia sempat mencatat sebanyak kurang lebih 11 ribu pelajar Indonesia berkuliah di Malaysia (sumber: tribunsbatam.id). Pertanyaannya mengapa? Jawablh dan renungkanlah dalam hati nurani kita

Mari Kita akui dan Mari Kita berbenah, SDM Yang unggul untuk Indonesia maju memerlukan gerakan-gerakan yang revolutif. Untuk itu bukan lagi menyalahkan siapa pun, bagaiamanh kesadaran perlu disadarkan dengan sistem yang berkarakter dan sesuai kebutuhan pendidikan dimasa hadapan. Masing-masing Kita adalah guru, hanya saja Kita tidak menyadari bahwa Kita adalah guru. Dan mulailah membaca Karna membaca adalah perintah utama khsusunya umat Islam.

Iman Dan knowledge harus ditumbuhkan agar Kita menjadi umat Islam Yang sadar,tanguh,maju disegala bidang dan mencintai bangsa negara.   sebagaimanh perintahnya Tuhan dalam Quraan : "Tuhan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Mujadilah : 11).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun