Mohon tunggu...
Hangger Risang Rachmaputra
Hangger Risang Rachmaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Salam kenal kawan, semoga hal-hal baik selalu menyertai kalian!

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030042

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mari Saling Membersamai lewat Hal-hal Kecil Ini, Selamat Hari Bumi

22 April 2021   04:05 Diperbarui: 22 April 2021   04:24 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi

Bumi merupakan planet satu-satunya yang layak dan dapat dihuni oleh umat manusia. Planet tempat tinggal kita sekarang ini kurang lebih sudah berusia 4,5 miliar tahun, tentu bukan usia yang muda lagi bagi sebuah planet. Sudah banyak kerusakan yang diakibatkan oleh kita. Siapa lagi kalau bukan manusia itu sendiri mulai dari kerusakan di darat, air mapun udara. Sebagai penghuni Bumi, sudah sepatutnya manusia andil bagian dalam menjaga dan merawat ekosistem supaya planet ini tetap layak untuk ditinggali.

Namun seringkali, karena keserakahan demi keuntungan pihak tertentu yang dilakukan secara terus-menerus Bumi perlahan menjadi tidak bersahabat seperti dahulu. Misalnya saja, pembuangan emisi gas oleh kendaraan bermotor dan terjadinya efek rumah kaca yang pada akhirnya mengakibatkan semakin naiknya/panasnya suhu bumi dan secara perlahan mengubah iklim Bumi jika kita tidak bersama-sama saling peduli dengan lingkungan.

Tentu hal ini akan berakibat pada kualitas hidup manusia saat ini yang  berbeda kualitas saat menikmati hidup dengan manusia pendahulu sebelum mesin diciptakan. Memang, sepatutnya kita bersyukur dengan teknologi yang serba mudah di dewasa ini namun perlu kita ketahui, jika kita sebagai manusia era saat ini tidak bisa mengelola segala kemudahan yang tercipta ini dengan mudah, maka lambat laun hanya akan menjadi bom waktu bagi manusia itu sendiri.

Bisa kita lihat di keseharian kita, sudah lazim rasanya jika kita menjumpai polusi baik udara maupun air ada dimana-mana. Terlebih lagi, masalah sampah yang seperti tidak akan pernah ada habisnya dalam penyelesaiaan untuk menanggulanginya. Hal ini tidak lain sifat kebanyakan manusia yang komsumtif tanpa memedulikan efek jangka panjang yang akan terjadi pada Bumi kita ini. 

Bahkan WEF (World Economic Forum) memprediksi bahwa pada tahun 2050 jumlah plastik di lautan akan lebih banyak dibanding ikan. Kita ketahui sendiri bahwa plastik itu sangat sulit untuk terurai dan tentunya jika biota laut memakan dapat membahayakan ikan dan manusia itu sendriri jika kita mengonsumsinya selain itu, juga dapat merusak ekosistem laut di sistem terumbu karangnya.

Melihat perananan terumbu karang yang sangat vital bagi ekosistem laut, miris rasanya jika kita melihat kondisi terumbu karang di Indonesia. Pemanfaatan maupun eksploitasi yang berlebihantanpa adanya upaya pemulihan pada akhirnya hanya akan membuat kerugian bagi masyarakat itu sendiri. 

Dari berbagai permasalahan-permasalahan terutama mengenai kelestarian lingkungan yang telah diuraikan diatas, cobalah masing-masing diri kita sadar atas kesalahan yang telah kita lakukan terhadap Bumi kita ini. Mungkin satu dua hal kecil ini dapat membantu atupun setidaknya menunda kerusakan yang parah terhadap planet kita tercinta ini.

Pertama, seringkali kita lakukan dalam keseharian kita misalnya jika dalam keadaan tidak mendesak dan tidak terbatas waktu ditambah lagi jarak yang dekat bersepeda menjadi pilhan utama yang wajib kalian pilih. Tentunya melalui hal kecil seperti ini kita setidaknya  dapat membantu Bumi dalam pemulihan iklim karena dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan melalui kendaraan bermesin.

Kedua, kurangi penggunaan plastik dengan memmbawa tas dari rumah. Permasalahan plastik disini tidak selalu plastik sekali pakai yang ada di pasar/tempat perbelanjaan saja lebih dari itu ada botol, kemasan produk, dll. Kita dapat membantu sedikit banyak dengan membeli wadah, tas maupun emasan yang nantinya dapat dipakai ulang. Jika kita melakukan bersama-sama pastinya sampah yang dihasilkan disetiap harinya tidak akan membludak.

Ketiga, bijak dalam penggunaan air dengan berhemat. Memang air di dunia ini tidak akan pernah habis namun kualitas dan kuantitas air yang bagus dan baik untuk digunakan manusia lambat laun pastinya akan menurun. Dengan mengatur volume keran sesuai dengan porsi kegiatan yang akan kamu lakukan, misalnya ketika kita mandi alangkah baiknya menggunaka shower daripada gayung. Dengan penggunaan shower kuantitas volume air dapat dikurangi. Selain itu penggunaan air kembali, bisa diaplikasikan misalnya air sisa wudu bisa dialirkan untuk irigasi, untuk menyiam tanaman maupun kolam ikan.

Keempat, mengurangi porsi daging dan jangan membuang-buang makanan. Seringkali kita sendiri, jika menjumpai sebuah acara mengambil makanan dan berakhir dengan mubazir. Secara tidak langsung, sikap tersebut hanya akan membuang uang, makanan dan sumber daya lingkungan. Kita harus mengubah kebiasaan kita dengan makan yang secukupnya sesuai kebutuhan kita. Terutama konsumsi daging (merah) dapat kita ganti dengan sumber nabati. Dalam banyak penelitian dijelaskan bahwa salah satu penyumbang perubahan iklim berasal dari sektor peternakan karena dapat kita lihat sendiri pembukaan lahan, kebutuhan pangan pasti banyak dikuras dari sektor ini.

Kelima, cabut stop kontak jika sudah tidak digunakan lagi. Listrik memang menjadi kebutuhan yang sangat vital di zaman yang serba mudah ini. Pemerintah sebenarnya sudah mengupayakan penggunaan energi terbarukan namun hal ini belum dirasa banyak cukup membantu dan hanya dirasakan pihak tertensu saja. Sifat boros memang seringkali menjadi kebiasaan warga negara kita. Semakin boros penggunaan listrik, maka semakin menipis pula sumber energi yang akan menghasilkan energi listik, dengan kata lain harga listrik akan menjadi semakin mahal. 

Jika kita mempunyai rasa peduli dengan lisrik maka banyak manfaat yang akan kita dapatkan misalnya menjaga kualitas barang elektronik agar taetap baik dan berumur panjang, menghindari arus pendek listrik yang seringkali menyebabkan kebakaran terutama bagi warag perkotaan yang hidup di lingkungan yang padat penduduk, berkontribusi terhadap penurunan cadangan bahan bakar terutama berasal dari fosil dan membantu mengurangi polusi udara. Dan ini yang paling penting semakin kita dapat memfilter peggunaan lisrik otomatis  uang yang kita keluarkan disetiap bulannya menjadi lebih ringan. Menjaga Bumi dan menjaga isi kantongmu, bukan? hehe...

Semoga panjang umur dan sehat selalu  untuk kita semua. Mari saling menjaga bersama, Selamat Hari Bumi Sedunia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun