Berdasarkan hasil simulasi tersebut, dapat dilihat bahwa penggunaan semua potensi EBT di Papua Barat dapat menghasilkan energi listrik yang jauh melebihi kebutuhan lokal. Dengan demikian, kelebihan energi tersebut dapat disalurkan ke wilayah lain di Indonesia. Pengembangan sistem ini membutuhkan biaya investasi sebesar Rp14T dan biaya operasional tahunannya mencapai Rp4,5T.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!