Mohon tunggu...
Hanessya Nathaniela Wisnu
Hanessya Nathaniela Wisnu Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

mendengarkan musik dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Peri Kembar yang Terpisah

27 Maret 2024   21:42 Diperbarui: 27 Maret 2024   21:48 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar : https://www.pixelstalk.net/hd-dandelion-wallpaper/

 

  Pada suatu hari di musim semi, angin kencang menghembuskan tanaman tanaman kecil yang ada di sekitarnya. membuat daun jatuh bertaburan, sama halnya dengan sepetik bunga dandelion yang lebur berterbangan mengikuti arah angin.

  Bagian dari bunga dandelion terbang jauh sampai ke negri Thildesa. negri para peri musim panas hidup sejahtera yang dipimpin oleh Ratu Alora di kerajaan Eriangle.

  Bunga dandelion tersebut jatuh disekitar kerajaan Eriangle membuat Ratu Alora terkejut jika akan ada lahirnya peri kecil. Bunga dandelion tersebut berubah menjadi peri kecil yang suci. hanya berbalut kelopak bunga dandelion. peri kecil tersebut disambut hangat oleh sang Ratu, Kemudian ratu memperintahkan kepada prajuritnya untuk memberitahukan para warga Eriangle untuk menyambut kedatangan peri kecil tersebut. 

   setelah para warga hadir dipertemuan tersebut. Ratu mulai mengumumkan bahwa adanya warga baru dan ratu memutuskan untuk mengangkat peri kecil tersebut sebagai anaknya. ia memberi nama anak itu dengan nama Aeris yang memiliki makna bumi yang penuh dengan bunga  yang indah. Agar kehadirannya itu membawa pengaruh yang indah untuk negri Thildesa.

 Aeris tumbuh menjadi gadis peri yang memiliki kemampuan serba bisa, ramah terhadap semua orang dan selalu membantu warganya. setiap peri dianugrahkan mempunyai kekuatan masing masing. Ada yang yang memiliki kekuatan pengendali air, pengendali cahaya, kekuatan menjinakkan hewan dengan mudah dan masih banyak lagi, setiap pagi ia melakukan aktivitas memberikan  serbuk sari ke berbagai tanaman tanaman besar agar bisa dikonsumsi dengan cepat oleh para peri lainnya. Ia sangat memanfaatkan kekuatan nya untuk kepentingan peri lain, dia bukan peri yang egois.

   Pada suatu ketika ia ingin membantu temannya, Evelyn. Aeris menemani temannya itu untuk membawa dua kelinci peliharaanya jalan jalan. tentu ukuran kelinci jauh lebih besar dari dua gadis tersebut. Dengan tali seadannya, Aeris dan Evelyn berjalan jalan menyusuri negri Thildesa. Hingga suatu ketika kelinci kelinci itu sulit untuk dikendalikan membuat kedua peri terseret jauh dari pemukiman. Mereka tidak akan melepaskan kelinci begitu saja. Tiba tiba kelinci terdiam sambil terkejut setelah melihat sesuatu yang asing didepan matanya. Aeris dan Evelyn yang kewalahan pun juga ikut terkejut. Ya, mereka telah sampai di negri musim dingin, yang bisa disebut negri Frostine. mereka masih berada di perbatasan kedua negri tersebut. Dengan rasa penasaran yang tinggi, Aeris berjalan perlahan menuju negri Frostine, karena disepanjang hidupnya ia tak pernah melihat negri cantik yang penuh dengan salju.Telah disadari ternyata sayap Aeris berkilau seperti ada telepati dari jarak dekat, Aeris merasa aneh dengan kejadian itu. Tubuh Aeris tidak mampu beradaptasi dengan cepat dengan suhu yang sangat tinggi karena dia selalu hidup di musim panas. Tak terasa, perlahan tubuh Aeris lemah dengan wajah pucat, Ia tidak bisa mendengar temannya lagi yang dari tadi berteriak teriak memanggil namanya untuk tidak masuk ke negri Frostine. Evelyn yang melihat temannya pingsan langsung menolongnya dan memanggil teman temannya yang lain untuk membantu.

   Setelah lebih dari satu jam, Aeris terbangun. dia menyadari bahwa dirinya berada di rumah sakit. teman temannya setia menunggu Aeris terbangun dari pingsannya. Namun Aeris sangat dibuat terkejut setelah mengetahui bahwa sayapnya robek, diakibatkan dari suhu yang cukup tinggi membuat sayapnya beku dan rusak. membuat dirinya tidak bisa terbang seperti peri lainnya. Ia menangis histeris menyadari tidak bisa melakukan aktivitas kesehariannya lagi. Disaat murung ia berjalan jalan sendirian, entah apa yang ada dibenak pikirannya, Aeris memutuskan untuk pergi ke Frostine lagi. Kali ini dia pergi dengan akal sehatnya. Ia kembali untuk membuat jaket tebal. Setelah jaketnya jadi, Aeris langsung pergi ke Frostine, Berjalan kaki sendirian sambil menikmati salju disekitarnya. Tiba tiba sayapnya menunjukkan kilau nya. dia masih bingung dan penasaran apa yang sebenarnya telah terjadi, Tak lama ia bertemu gadis penghuni Frostine, berkulit putih, berambut putih dan berpakaian rapih seperti bukan peri biasa. Hal yang membuatnya lebih terkejut adalah ia menyadari bahwa sayapnya juga berkilau sama seperti punya Aeris. Akhirnya mereka berkenalan dan berbincang bincang. 

   Nama gadis itu adalah Athena Ia merupakan putri kerajaan Querencia. Mereka memiliki banyak kesamaan. Aeris diajak pergi ke Querencia.  Setelah banyak menghabiskan waktu bersama, Mereka pergi ke perpustakaan milik kerajaan. Terdapat penjaga perpustakaan disana dan terkejut setelah melihat Aeris. Penjaga perpustakaan itu langsung memberikan tayangan ulang saat Putri Athena lahir. ternyata Aeris dan Athena berada pada Bunga Dandelion yang sama, karena angin yang cukup kencang membuat kelopak dandelion keduanya terpisah. kelopak dandelion menuju negri yang berbeda yaitu negri musim panas dan negri musim dingin. mereka sangat terkejut bahwa teryata mereka saudara kembar yang terpisah. 

   Akhirnya mereka berpelukan dan menangis terharu. sayap mereka kembali berkilau. mereka saling menghubungkan sayapnya memunculkan kilauan dahsyat. ternyata robekan sayap yang dialami Aeris perlahan menghilang dan sembuh seperti tidak ada luka sedikitpun.

   Aeris mengajak Athena pergi ke Eriangle. memberitahu Ratu Alora dan seluruh rakyat Thildesa. Akhirnya mereka hidup sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun