Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Demokrasi yang Tak Punya Hati

21 Februari 2024   00:38 Diperbarui: 21 Februari 2024   00:47 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah perhitungan suara hampir selesai dan calon pemenang sudah nampak di depan mata lelaki itu tiba-tiba meninggal. Di dadanya ada tanda pengenal anggota kpps. 

Sorak sorai pemenang di antara tangis kepedihan. Untuk apa pemilu di selenggarakan bila harus menelan banyak korban. 

Ternyata mudah saja negeri ini membunuh rakyatnya. Adakan saja pemilu tak lama pun berkurang rakyatnya satu persatu.

Mari kita nyanyikan lagu Indonesia Raya dengan ketukan kesedihan bagi demokrasi yang timpang. Tanpa kesadaran. Tanpa hati nurani. Tanpa belas kasihan. Tak perduli banyaknya nyawa melayang.

Handy Pranowo

21-02-2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun