Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sepasang Mata Milikku

6 Desember 2022   14:35 Diperbarui: 7 Desember 2022   21:40 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepasang mata ini milik siapa? 

Meremang di balik gelisah.

Terjebak dan terluka. 

Di tengah alang-alang duri dunia.

Sepasang mata sepi di dalam jiwa. 

Kosong tak bernyawa.

Kering tak memancarkan cahaya.

Pandangannya merintih di kegelapan yang panjang.

Dan dilaluinya jalan-jalan berlubang.

Diperkosa keadaan. Ditikam kenyataan. 

Di rotasi bumi yang tak lagi seimbang.

Sepasang mata itu memburu cahaya yang muncul dari sulur-sulur kabut yang koyak di lindas jaman.

Oh ternyata ini mataku.

Sepasang mata kesedihan dari mimpi-mimpi yang dibelenggu.

Muak oleh kisah-kisah kehidupan yang ambigu.

Sepasang mata yang tertipu oleh segala bentuk tawaran hidup yang congkak dan angkuh.

Sehingga tak lagi melihat apakah ini benar ataukah menyalahi hidup.

Maka mata ini terus meneteskan nanah sebab air mata telah habis menyirami dosa.

Oh sepasang mataku kapankah engkau buta agar tak lagi ku jilati dosa-dosa?

Handy Pranowo

06 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun