Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Doggy Si Anjing Penyelamat

23 November 2022   14:49 Diperbarui: 23 November 2022   14:55 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perawakannya tidak gemuk tidak juga kurus. Bulunya coklat meliputi seluruh badan. Ekornya panjang menjuntai selalu di kibas-kibaskan. Pembawaannya ramah tak mudah marah. Ia senang berteman dengan siapa saja tanpa memandang usia ataupun agama. Ia lincah. Cerdik. Gesit. Berani. Dan tak kenal kompromi.

Dialah si Doggy. Anjing kampung yang baik hati. Anjing kampung yang sudah lebih 5 tahun ini mengabdikan diri menjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Ia memberi peringatan kepada orang-orang juga para pengendara motor yang melintas di sana. Dia yang selama ini rela mengorbankan waktu dan tenaganya demi keselamatan manusia.

Siang malam, panas hujan Doggy tetap teguh menjalani tugasnya. Mengikuti jejak tuannya yang telah lebih dulu pergi meninggalkan dirinya. Kalian boleh percaya atau tidak. 

Sudah banyak orang-orang yang ditolong oleh anjing kampung malang itu. Ia tak pernah mengeluh tak pernah pula ia meminta imbalan dari hasil kerjanya. 

*******

Semenjak Doggy mengabdikan dirinya menjadi penjaga perlintasan kereta api hampir semua orang yang melintas di sana baik pejalan kaki, pengendara motor atau pun para penarik gerobak. Tak ada yang berani menerobos saat kereta sedang berjalan.

Jangan macam-macam bila Doggy telah memberi aba-aba untuk berhenti. Taring-taring giginya akan di perlihatkan dengan seram seakan ingin menerkam. Matanya merah menatap tajam semua orang.

Dia tak akan segan-segan menyalak bahkan menarik baju atau celana para penerobos perlintasan kereta api saat kereta api sedang berjalan melintas. Dengan taring gigi-giginya yang tajam dan kuku-kukunya yang runcing ia tak segan-segan memberi hukuman kepada orang-orang yang tak tahu aturan. 

Hal tersebut sering kali ia lakukan kepada para pejalan kaki yang nakal. Para pengendara motor yang bodoh dan ceroboh. Orang-orang yang tidak patuh terhadap peringatan keselamatan.

Mereka yang merasa mempunyai banyak stock nyawa di rumah. Entah apa yang ada di pikiran mereka. Kalian pasti tahu apa akibatnya bila menerobos perlintasan kereta api saat kereta akan lewat. 

Bisa jadi kecelakaan. Di tabrak kereta api. Kematian atau cacat seumur hidup dengan bagian tubuh yang hilang.

Kereta api tak bisa berhenti mendadak. Kereta api bukan mobil box tahu bulat goreng dadakan yang kapan waktu di teriaki tiba-tiba bisa berhenti. Kereta api butuh waktu untuk menghentikan laju rodanya. Dan biasanya dari jarak yang jauh.

Seharusnya manusia paham akan hal tersebut. Anjing saja paham dengan keselamatan dirinya kenapa manusia begitu ceroboh seenaknya saja.

******
Dengan kemampuan penciuman hidungnya yang tajam, Doggy bisa mengendus aroma kereta api dari jarak radius 2 kilometer. Telinganya pun demikian begitu peka. Mampu mendengar getaran roda kereta api dari jarak yang jauh sekaligus dapat menentukan dari arah mana kereta akan datang. Utara atau selatan.

Bila kereta api akan melintas di tempat ia berjaga. Doggy akan berlari ke sana kemari, menggonggong dan terus menggonggong memberi peringatan kepada orang-orang yang melintas sampai mereka berhenti di jarak yang aman dari perlintasan rel kereta api.

Pernah suatu hari seorang ibu muda mengendarai motor memboncengi anaknya melintas di perlintasan tempat Doggy berjaga. Sepertinya ibu muda itu terburu-buru entah hendak kemana. Mungkin telat mengantarkan anaknya ke sekolah atau mungkin hendak pergi belanja ke pasar. 

Di jalan menuju perlintasan ia menerobos beberapa kendaraan motor yang berhenti di depannya. Entah ia tak tahu akan peringatan si Doggy atau memang ia tak perduli. Perempuan itu tetap mencari sela keluar dari antrian dan terus menjalankan motornya ke tengah perlintasan. Orang-orang saat itu diam seakan tak perduli. Ibu muda itu semakin cuek dan terus ngeloyor bersama motornya.

Tetapi tiba-tiba di tengah perlintasan ia mendengar suara kencang klakson kereta. Memekakan telinga. Sebab karena terburu-buru ingin cepat-cepat sampai di seberang hingga roda ban depan motornya selip, nyangkut di lubang jalan antara batang rel kereta api.

Ia mulai panik. Setang motornya tak bisa di belokkan ke kanan dan ke kiri. Sementara laju kereta semakin dekat. Suara klaksonnya terus berbunyi seakan-akan memerintahkan ibu-ibu itu untuk segera menyelamatkan diri.

Puong, puong, puong. Si ibu muda tetap berusaha mengangkat ban motornya. Namun usahanya sia-sia. Anak perempuan yang di boncenginya mulai menjerit-jerit. Keringat dingin mengucur di kepala ibu muda itu. Bingung. Menyelamatkan diri atau membiarkan motor cicilannya hancur.

Semua orang berteriak agar si ibu cepat menghindar namun tak ada satu pun yang berani mendekati si ibu muda tersebut mengangkat ban depan motornya. Pagi itu di perlintasan sebidang ramai sekali oleh orang-orang yang hendak beraktifitas. Seperti biasa di jam tujuh pagi ini kereta yang hendak lewat adalah kereta Argo. Kereta cepat menuju Jakarta.

"Woi, ada kereta, ada kereta cepat nyingkah"

"Buruan bu, pergi dari situ"

"Bu cepat bu, tinggalin aja motornya"

Orang-orang terus berteriak. Tegang. Mengerikan. Seperti di film-film horor Jepang. Sebagian ada juga yang tak berani melihat langsung kejadian tersebut. Takut-takut nanti terbawa dalam mimpi. Bagian-bagian tubuh manusia yang terpental dan hancur tertabrak kereta api akan terbang melayang-layang di atas tempat tidur. Terpisah badan dari kepalanya. Darah kental berceceran kemana-mana.  

Tiba-tiba di tengah riuh rendah teriakan orang-orang yang ketakutan sekelebat bayangan coklat berlari kencang dari arah seberang. Bagai angin. Bagai kilat menyapu jagat. Bayangan itu melesat. 

Sementara kereta api terus mendekat melaju dengan kecepatannya yang tinggi semakin mendekati ibu muda yang terjebak tak bisa lagi bergerak. Pasrah di tengah bersama motor dan anaknya. 

Lalu bayangan coklat itu terbang menerjang tubuh ibu dan anaknya dari arah depan. Tepat mengenai dada kedua orang tersebut. "Brak kedubrak" bunyinya begitu kencang. Mereka berdua jatuh tersungkur. Kedua tubuh manusia itu terpental tak jauh dari perlintasan kereta api.

Lalu hanya dalam waktu hitungan detik kereta yang saat itu melintas langsung menerjang motor yang sudah rubuh pasrah tak berdaya. Terseret hingga 300 meter beradu dengan batu-batu kerikil, besi dan beton bantalan rel kereta api sampai akhirnya hancur berkeping-keping tak berbentuk lagi. 

Seorang wanita berteriak histeris dan pingsan di tengah jalan melihat langsung kejadian tabrakan itu. Kereta terus berjalan tak menggubris keadaan dan sebelum gerbong terakhir lewat perlintasan mata orang-orang di kejutkan oleh sesuatu.

Ternyata bayangan coklat yang tadi melompat, menerjang dengan gagah berani. Menolong orang yang terjebak di perlintasan kereta api itu adalah si Doggy. Anjing kampung yang malang. Anjing berbulu coklat yang ramah dan riang.

Kini ibu dan anak perempuannya itu selamat. Terhindar dari kecelakaan yang fatal. Hanya terdapat luka lecet dan memar di bagian kaki dan kepala. Lelaki-lelaki langsung menggotongnya ke pinggir jalan. Dua wanita itu saling memeluk dan menangis. Tak lama orang-orang bersorak bergembira.

"Hore-hore Doggy sang penyelamat"

"Doggy sang penyelamat"

Semua orang yang ada di jalan itu bertepuk tangan memberi acungan jempol kepada anjing kampung yang berani itu. Tak ada orang yang menyangka bahwa itu adalah si Doggy. Semua kejadiannya begitu cepat. Si anjing kampung datang menolong dengan perhitungannya yang matang. Ia rela mempertaruhkan hidup matinya demi menyelamatkan dua nyawa manusia.

"Suit-suit, hidup Doggy, hidup Doggy" Semua kembali bersorak, tepuk tangan kembali meriah. Anjing kampung berbulu coklat itu masih tetap berdiri di tengah sambil menundukkan kepalanya.

Saat keadaan aman dan perlintasan rel kereta api sudah bisa di lewati kembali. Orang-orang yang melintas menyempatkan diri berjabat tangan sambil memberi ucapan selamat kepada si Doggy.

"Selamat ya Doggy, kamu pantas di kasih bintang".

"Hai Doggy, yeeeyyy kamu memang anjing panutan".

"Bah, keren kali kau Doggy, besok-besok mampirlah ke rumah awak, di sana banyak tulang-tulang".

Berita penyelematan dramatis tersebut akhirnya terdengar juga sampai ke telinga direktur kereta api di Jakarta.  Awalnya sang direktur tak percaya namun setelah membaca berita-berita itu di koran ternama dan televisi swasta barulah ia percaya kejadiannya. 

Sang direktur pun berniat mengunjungi Doggy. Memberi selamat serta ingin menyematkan kalung penghargaan ke leher anjing tersebut. Sang direktur pun berjanji akan memberi tiga karung makanan anjing yang mahal kepadanya. Dan mendirikan tempat pos yang layak untuk dirinya berjaga.

*****

Sejak saat itulah Doggy mulai terkenal di masyarakat sekitar. Si Doggy menjadi pahlawan kemanusiaan. Meskipun awalnya Doggy di anggap remeh. Di pandang sebelah mata namun kini ia menjadi bahan cerita yang menginspirasi banyak orang. 

Mereka salut, mereka bangga akan kesetiaan dan kerelaan seekor anjing yang mau mendedikasikan dirinya demi keselamatan manusia.

Wartawan lokal dan TV swasta terus memberitakan perihal si Doggy yang berjasa. Bahkan ada seorang artis ternama di Jakarta yang ingin mengundang anjing kampung itu mengisi acara podcastnya.

Dan di tempat Doggy berjaga hampir semua orang yang melintas di sana selalu menyempatkan diri berswa foto dengannya. Ketua RT, Ketua RW, Kepala pabrik serta ibu-ibu PKK dari kelurahan pun ikut berfoto ria bersama si Doggy untuk di jadikan konten di media sosialnya.

Meskipun kejadian tersebut telah membesarkan namanya semua itu tak menjadikan Doggy besar kepala. Ia tetap seperti biasa dengan tugasnya menjaga perlintasan sebidang kereta api tanpa palang pintu demi keselamatan manusia. Dan bila waktu senggang, saat ia sendiri di malam hari saat kereta terakhir lewat. Ia teringat akan tuannya. Ia ingin sekali bertemu dengannya.

Auuuuuuuuuuuuuu. Si Doggy pun melolong memanggilnya. Penuh haru. Penuh rindu.

Handy Pranowo.

23-November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun