Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Awal Percintaan

25 Oktober 2022   00:22 Diperbarui: 25 Oktober 2022   00:27 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlalu dalam kau maknai percintaan kita semalam sehingga matamu banyak kehilangan air.

Seharusnya kau simpan saja air mata itu untuk sebuah pengembaraan yang lain.

Ingat! air matamu tak membuat malaikat-malaikat iba dan menangis. Apalagi membuat Tuhan merintih bersedih.

Air matamu hanya gerimis kecil bagi anak-anak iblis menentramkan api di kulitnya yang merah bersisik.

Bukankah kita telah sama-sama melihat surga. 

Cabang-cabang yang berbuah. Lembah-lembah basah yang merdeka.

Sungai-sungai jernih mengalir terbuka. Masuklah. Bawalah api ke dalam dada. Mari hangatkan lumbung surga yang ada.

Aku Adam engkau Hawa. Di bawah rindang pohonan berduri. Ku cumbu dirimu mesra.

Handy Pranowo

25 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun