Jakarta tahun ini di pastikan sepi sebab akan di tinggal pulang kampung oleh sebagian penduduknya seperti tahun-tahun lalu sebelum masa pandemi.
Untuk beberapa hari ke depan jalanan Jakarta akan lengang sebagian toko-toko di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern akan tutup sementara.Â
Bukan lantaran orang-orang takut keluar tapi karena urusan mudik sudah di perbolehkan dengan syarat dan ketentuan.Â
"Asyiiiiikk, bisa main bola dong sama teman-teman di tengah jalan Sudirman-Thamrin" sahut Jalu anak asli kampung sini yang kerjanya jaga parkir di supermarket dan kalau malam jual kerak telor di pasar Tanah Abang.
"Kalau aku mau jemur pakaian di atas jembatan Semanggi biar cepat kering bisa langsung di pakai" lanjut Ojag anak kampung sebelah yang gemar ikut tawuran.Â
Hobinya main lomba burung merpati dan punya peternakan ikan cupang, rumahnya di Pasar Rumput, Manggarai Jakarta Selatan.
"Kalau aku mau putar-putar kota Jakarta naik baswey sama emak tercinta dari Kali Deres hingga Pinang Ranti, lanjut Monas dan Ancol sampai Harmoni" sambung Omat anak pesantren masa kini rumahnya tidak jauh dari RPTRA Kali Jodo.
Sedangkan aku tak punya rencana apa-apa, kampung halamanku entah di mana, aku hanya penduduk gelap, samar-samar tak terduga. Tanah dan sawah di kampung telah berubah menjadi pabrik dan pemakaman mewah.Â
Lalu hijrah ke Jakarta juga terpaksa karena di iming-imingi mimpi indah oleh tetangga dan sanak saudara.