Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggambar Kenangan

19 Maret 2022   12:08 Diperbarui: 19 Maret 2022   12:18 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/verdesiva

Setelah usai kau menggambar laut dan biduk yang tenggelam.

Kau berdoa kepada Tuhan agar doa-doa juga karam dalam pelayaran.

Sementara angin resah membatu di dermaga yang tak pernah kau gambar.

Hanya saja kau buat titik-titik merah pada bibir pantai yang ternyata adalah darah-darah segar hatimu yang terkapar.

Lukamu tak pernah di sembuhkan tetapi kau teramat bahagia merayakan sebuah perpisahan.

Dan kau masih terus menggambar, laut dan biduk yang tenggelam.

Hatimu tabah bagai angin selatan di tepi ombak yang memercik kepedihan.

Dan kau nyala mercusuar di tengah badai yang menghempas kesunyian.

Adakah yang lebih halus dari butiran-butiran pasir di tepi pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun