Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menulis Puisi di Tubuhmu

4 Maret 2022   16:32 Diperbarui: 4 Maret 2022   16:34 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/darksouls

Sudah di siapkan kata-kata dari kemarin yang di peram dari pagi hingga malam.

Di rendam dalam rintik hujan di siangi di kala senja dan di hangati oleh pelukan rembulan.

Sepertinya semua sudah siap tinggal di angkat lalu di tiriskan.

Kini datang waktunya sebelum keinginan menjadi bayang-bayang sebelum kata-kata melebur di kegelapan.

Ku julurkan penaku ke seluruh tubuhmu serupa luka yang baru saja sembuh.

Ku sisakan setitik air di matamu agar puisiku luruh menyatu ke dalam sukmamu.

Nyatanya tubuhmu telah penuh oleh syair-syair kenangan masa lalu.

Tampak kelok dan jurang yang jauh di sanalah bait terakhir puisi ini akan berlabuh.

Handy Pranowo

04032022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun