Ibu kucing yang meriang meninggalkan tiga anaknya di pinggir comberan.
Ia berjalan gontai menyeberangi jalan dengan perut kosong dan hati penuh bimbang.
Mendung yang sumringah menaburkan rintik-rintik air ke tubuhnya yang kurus kelaparan.
Di depan sebuah warung makan pinggir jalan ia berhenti, matanya menatap ke sana kemari.
Hidungnya mencium aroma makanan entah akan di beri sang pemilik warung atau ia akan mencuri diam-diam.
Ibu kucing yang meriang tertunduk lesu, entah berdoa entah apa di kibaskan ekornya penuh debu dan sial.
Rintik-rintik air terus berdatangan menyuruh orang-orang di jalan cepat pulang.
Ibu kucing mengerang lalu pelan-pelan masuk ke rumah makan.
Sesampainya di dalam ibu kucing di sambut dengan kepala ikan yang di jatuhkan seseorang.