Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Di Sebuah Sore Waktu Hujan

25 Februari 2022   16:32 Diperbarui: 27 Februari 2022   23:02 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu kucing yang meriang meninggalkan tiga anaknya di pinggir comberan.

Ia berjalan gontai menyeberangi jalan dengan perut kosong dan hati penuh bimbang.

Mendung yang sumringah menaburkan rintik-rintik air ke tubuhnya yang kurus kelaparan.

Di depan sebuah warung makan pinggir jalan ia berhenti, matanya menatap ke sana kemari.

Hidungnya mencium aroma makanan entah akan di beri sang pemilik warung atau ia akan mencuri diam-diam.

Ibu kucing yang meriang tertunduk lesu, entah berdoa entah apa di kibaskan ekornya penuh debu dan sial.

Rintik-rintik air terus berdatangan menyuruh orang-orang di jalan cepat pulang.

Ibu kucing mengerang lalu pelan-pelan masuk ke rumah makan.

Sesampainya di dalam ibu kucing di sambut dengan kepala ikan yang di jatuhkan seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun