Sudah seminggu ini aku merasakan sakit gigi.
Bukan kepalang sakitnya hingga terasa ke kepala dan berdengung di telinga kiri.
Istriku menyarankan ke dokter gigi, aku tidak ragu melainkan takut dan sangat ngeri.
Maka aku memilih tidak ke dokter, menulis puisi saja sebab bila menulis puisi sakit gigiku tiba-tiba reda dan hilang segala nyeri.
Tetapi sekali lagi, entah mimpi atau tersadar tiba-tiba datang sakit yang lebih hebat, lebih mengguncang.
Aku tak bisa mengelak, sebuah puisi pun terasa berat untuk di ciptakan.
Badanku meriang, tubuhku melayang, kepalaku seakan di pukul palu bertubi-tubi hingga rasanya pecah berantakan.
Jungkir balik, tak tahan menahan sakit lalu aku ingat perkataan seorang teman kalau sakit gigi kumur-kumur saja pakai air garam.
Malam itu aku pergi ke dapur dengan percaya diri ku lakukan apa yang temanku bilang.