Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Juru Parkir Liar

3 Januari 2022   02:09 Diperbarui: 3 Januari 2022   05:06 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat burung engkau burung gereja ada di mana-mana liar bersahaja.

Engkau bersarang di ranting-ranting patah yang tak terjamah.

Digerogoti musim dan cuaca, angin membawa bau keringatmu hinggap di jendela.

Kenyataan hidup yang sulit tak mungkin merubah dirimu menjadi dewa.

Engkau arak pinggir jalan yang tidak kena pajak maka dari itu kamu di gusur dan di tindak.

Sering juga membuat onar meresahkan masyarakat dan seandainya saja kamu penjilat mungkin lain ceritanya.

Tetapi kadang kamu tidak sendirian juga bersekongkol dengan para penguasa atau dengan organisasi yang tidak tahu diri.

Yang mengaku menjaga ketertiban keamanan wilayah meskipun kerjanya hanya duduk menunggu hasil upeti.

Engkau kambing hitam yang seiring waktu mudah di gulingkan.

Keberadaanmu tidak masuk ke dalam hitungan anggaran yang di keluarkan manajemen perusahaan. 

Dirimu hanyalah benalu di gedung-gedung atau swalayan yang mereka bangun. 

Di tengah kebisingan kota-kota masa depan kamu hanyalah anak ingusan yang tak tahu di untung.

Merepotkan, bikin sebal terlebih bila kamu berteriak, sialan, bajingan!

Namun hidupmu tidak sekedar persoalan receh dan priwitan.

Yang selalu terus, terus, terus. Stop.

Mengurus dirimu sama halnya mengurus kemiskinan, pengangguran dan kejahatan.

Dengan sisa rokok yang mengepul di tangan.

Topi dan baju yang kumal.

Kamu sering berharap kepada Tuhan.

Semoga anak istri di rumah tidak mati kelaparan.

Handy Pranowo

03012021

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun