Ia, lelaki dengan kostum berwarna merah bermotif jaring laba-laba menutupi tubuh dan wajahnya.
Ia berperan sebagai pahlawan pembela kebenaran di tengah kota yang sibuk penuh dendam.Â
Dari tangannya terlontar jaring yang kuat bakal menopang tubuhnya berayun-ayun menggeliat.
Mahir berakrobat, cepat bagai kilat, ringan bagai kapas, dari gedung ke gedung pencakar langit ia melesat.
Sebuah penyelamatan sungguh penuh keberanian, menegangkan, mengharukan laksana hiburan di jaman sekarang.
Aku begitu kagum, jantungku berdegup kencang meski sebenarnya aku kedinginan dan hampir terlelap setelah setengah jam.
Sepasang kekasih di depanku berciuman ketika Spiderman berubah wujud menjadi lelaki tampan.
Sepertinya aku salah memilih nomor bangku, di sini terlalu gelap aku takut ada laba-laba menyelinap.
Aku berlari menembus kegelapan gedung dan bangku-bangku kosong lalu masuk ke layar lebar menjadi Spiderman ke empat.