Sebelum kau larut dalam malam yang beku.
Sebelum bintang-bintang jatuh di kala subuh.
Sambil malu-malu kita menceritakan bagaimana cinta pertama di tempuh.
Ku lepaskan bibirku menggerogoti harummu hingga yang tersisa adalah peluh di sekujur tubuh.
Maka mekarlah engkau selalu di dalam jambangan hatiku.
Esok pagi bila kau tak ada lagi tumbuh.
Barangkali aku akan mengenangmu di sini di kelok jalan buntu di mana pertama kali kita bertemu.
Masih dengan rindu di tengah harapan yang tak pernah pupus.
Aku mencintaimu sebagai bunga biru yang lugu.
Handy Pranowo
09102021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!