Angin lembut berhembus membawa bulan perak keluar dari balik awan.
Malam datang terlambat sebab hujan mencegatnya di ujung jalan.
Daun-daun jatuh berserakan dingin tak berdaya, bau lumutan basah lepas dari kelembaban tanah.
Pohon-pohon beku oleh waktu dan hempasan angin hujan lalu mereka menunduk saling berpelukan.
Tetes air terakhir baru saja jatuh dari langit mengenai kaca jendela yang cemas tertutup rapat.
Bintang-bintang mulai bermunculan sedikit demi sedikit, tubuhnya terlihat bergerak menari-nari di kegelapan.
Saat ini mungkin orang-orang saling mendekap menyelimuti tubuhnya menghangati jiwanya dari hawa dingin yang muncul merebak.
Udara segar menemukan jalan keluar, bergerak melewati malam yang baru saja hadir memainkan takdirnya.
Sisa air hujan menggenang di tanah datar di jalan aspal dan di hati yang lapang terbuka.
Tirai kelambu di buka, pertunjukan malam baru saja di mulai cengkerik dan kumbang berloncatan memeriahkan kesejukan.
Kemudian malam mulai menembang maskumambang, hening nan syahdu di dendangkan.