Sebentar lagi kita akan tenggelam.
Tenggelam dalam-dalam hingga tak pernah kita temukan siapa yang pernah tinggal.
Selain bekas-bekas kuburan yang nisannya terbelah tanpa kembang.
Dan kita memilih diam bertahan dengan gempuran air pasang.Â
Rumah-rumah petak sederhana, gudang-gudang dan pabrik berdampingan manja tanpa dosa.
Air laut pelan-pelan semakin menjauh merambah tak mempunyai akal tak juga merasa bersalah.
Sementara tembok-tembok dinding pembatas terus di naikkan setara dengan atap rumah.
Tak ada tempat untuk mengungsi, hutan dan pegunungan sudah habis di pakai untuk kebun dan pertambangan.
Hore-hore kita tenggelam.
Hore-hore kita berenang.
Hore-hore kita berlayar tanpa kapal.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!