"Pokoknya saya nggak mau kalo Nyai Kubur di kuburkan di pemakaman warga" sahut salah seorang warga bernama Tio.
"Iya betul, nanti semua orang pasti takut bila hendak ziarah ke makam sanak saudaranya, mengingat Nyai Kubur matinya tidak wajar dan ia juga orang yang sangat aneh semasa hidupnya" bang Jamal pun ikut bersuara.
"Dengar-dengar ia mempunyai ilmu hitam, ia bisa saja bangkit dari kubur lalu meneror seluruh warga di sini" sambung Kang Dadang.
"Tetapi hendak di kuburkan di mana, bagaimanapun ia adalah warga kita, orang tuanya sangat berjasa terhadap kampung ini" sahut pak Sastro.
"Bagaimana bila Nyai kita kuburkan di bukit di ujung persawahan dekat hutan." kata mbah Jiwo sambil dahinya mengkerut seakan memikirkan sesuatu.
Seluruh warga diam, mereka saling melihat satu sama lain namun tak ada satu pun yang bersuara baik laki-laki atau pun perempuan.
**********
"Ingatlah Siti, balas dendam itu dilarang oleh ajaran agama mana pun terlebih lagi oleh ajaran kita, kamu harus sadar akibatnya sebelum kamu nekat dan berbuat kejam".
"Aku tak perduli, ia telah menyakti hatiku, ia telah merusak hidupku, ia yang menyebabkan aku berpikiran sejahat ini "
"Kamu yang tanggung akibatnya Siti, aku tak mau ikut terlibat "
" Ahh, sudah pasti aku yang akan menanggung semua ini, kamu dukun kok bodoh, penakut, sial kamu " umpat Siti merasa kesal kepada seorang dukun santet yang di temuinya hari itu.