Hujan turun, derita dan hati basah kuyup.
Aku memelukmu dalam genangan kisah yang lambat laun luntur.
Sajak ini yang penuh rindu pun tenggelam tak lagi timbul.
Sayup-sayup air matamu melambaikan pisah pada jarak yang akan luput tersentuh.
Bayanganmu pecah, berserakan di mataku menjadi daun-daun berguguran.Â
Tak ada lagi yang tersisa semua terlanjur menjadi angan-angan.Â
Lenyap satu-persatu dan tak mungkin lagi kita pungut.
Dan di tengah hujan yang kian asing kita berpisah lepas berpagut.
Barangkali ini waktunya menyegerakan diri kembali menjadi utuh.
Semoga tak ada sesak yang membuat kita susah tidur.
Biarkan keheningan menjadi tamu di selasar hati ketika harus pasrah.
Pada saatnya nanti akan ada lagi cinta yang tumbuh, semoga kita bertemu di lain cerita yang lebih indah.
Handy Pranowo
06052021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H