Mereka sudah bangun mama, entah dari sel yang mana.
Maju tanpa kata-kata menentukan targetnya lalu meledakan diri.
Pengantinnya pun hancur berantakan, serpihannya menjadi mimpi kelam yang tak bisa di lupakan.
Lihat mama, ketakutan kita selama ini akhirnya terbukti dan sekali lagi kita lengah, lupa bahwasanya mereka masih hidup.
Mereka sangat serius dan fokus untuk menghancurkan, latihan mereka tidak hanya semalaman.
Sejak berbaiat itulah mereka berkeyakinan bahwa surga akan mereka dapatkan dengan membunuh orang-orang yang tak sepemahaman.
Dan ledakan kemarin adalah sebuah peringatan keras akan hadirnya nanti ledakan yang lebih besar.
Seberapa hebatnya para aparat tak akan mampu juga menyisir keberadaan mereka, pasti kecolongan juga.
Sebab mereka pintar menyamar, sulit terdeteksi.
Bisa jadi ia karyawan swasta di sebuah perusahaan, bisa jadi ia pegawai negeri sipil.
Bisa jadi ia tukang dagang keliling, atau buruh kasar yang sering kita mintai tolong membersihkan atap kita yang bocor.
Masyarakat yang baik harus tampil dan perduli, waspada sejak dini, laporkan segala aktifitas yang mencurigakan kepada aparat sangatlah berarti.
Jangan terlalu sibuk dengan medsos hingga lupa keadaan sekitar.
Jangan terlalu sibuk mikirin rating hingga lupa menengok tetangga yang susah dan kelaparan.
Meski selama ini dalih agamalah yang paling kuat hingga mereka begitu nekat.
Namun tak ada salahnya masyarakat turun tangan dan saling bergandengan tangan, tanpa melihat apapun agamanya.
Sebab hanya kekuatan cinta dan kasih sayang yang dapat meluluh lantahkan sifat keji dan amarah seseorang.
Handy Pranowo
29032021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI