Adakah yang lebih lembut selain dari bom atom.
Adakah yang lebih menyenangkan selain dari genosida.
Adakah yang lebih anggun dari pada bom bunuh diri.
Adakah yang lebih sopan dari penembakkan massal. Adakah?
Dunia terasa gaduh, dunia seakan runtuh, mayat-mayat bergeletakan di jalanan dan kita harus bagaimana menghentikan segala kebiadaban.Â
Bila senjata yang berbicara kita bisa apa selain air mata yang jatuh bertumpuk menyesali nyawa-nyawa yang hilang, bisa jadi saudara kita yang terbunuh, bisa jadi sahabat kita yang terbunuh.
Marilah kita bergandengan tangan, hilangkan segala perbedaan sebab nyatanya perbedaan di cipta untuk kita saling mengenal bukan saling menjarah dan membuat resah.
Hentikanlah segala fitnah yang tak mendasar dan hanya membuat masalah besar.
Serangan-serangan brutal apa pun yang di lakukan bukanlah sebuah solusi kehidupan bersama, bukanlah sesuatu yang dapat menjadikan dunia ini aman dan tentram.
Bayangkanlah, renungkanlah begitu buasnya manusia saling tikam hingga tak perduli lagi dan entah apa yang mereka cari.
Dan buat apa puisi-puisi indah yang pernah tercipta, lagu-lagu mesra nan penuh ceria bila ujung-ujungnya manusia saling berhantam di antara saudaranya sendiri.
Aku gelisah, aku takut, aku takut bila nanti keluarga ku yang menjadi korban atas kekejian orang-orang yang tak bermoral.
Entah dengan dalih agama, entah dengan dalih suku dan budaya, nyatanya menghilangkan nyawa orang itu sebuah pelanggaran kemanusiaan.
Aku bersaksi, hanya dengan cinta dan kasih sayanglah dunia akan tumbuh berseri.
Janganlah membenci antara sesama sebab kita tercipta dari Tuhan yang sama.
Handy Pranowo
27032021
Kebayoran Lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H