Buat saja dua garis lurus atau melengkung, jangan ragu-ragu, jangan pula bimbang.Â
Bisa jadi seekor burung atau sebuah gunung indah menjulang.
Lepaskanlah imajinasi kalian, biarkan ia menjalar menjadi sebuah gambar, pun di sini keberanian berekspresi mesti juga di tampilkan.
Pak Tino Sidin dengan sabar memotivasi anak-anak hingga mereka berani memulai diri.
Sore itu aku pun ikut menyimak duduk di depan televisi hitam putih 14 inci mempraktekkan apa yang Pak Tino Sidin ajarkan.
Sambil terus goresan spidol hitamnya membentuk sesuatu di kertas gambar.
Oh, itu seekor burung teriakku senang, sang guru pun meneruskan kembali tarikan garisnya lalu ia berkata
"Ini gambar seekor burung dara sedang mematuk jagung ya anak-anak"
Oh Tuhan, topi petnya masih ku ingat, wajahnya terbayang-bayang dengan senyumnya yang lebar seakan mengucapÂ
"mari menggambar, menggambar itu menyenangkan"
Ia mengajarkan pada kami tak ada sesuatu yang tak bisa di bentuk meski dengan satu tarikan garis atau melengkung.
Ia pula mengajarkan pada kami segala sesuatu yang di usahakan dengan teliti dan tekun akan menghasilkan buah yang baik.
Ada banyak makna yang tersirat yang ingin ia sampaikan dengan penuh santun agar bisa di terima anak-anak yaitu bagaimana hidup harus selaras dengan alam, bagaimana ciptaan Tuhan yang sempurna adalah sebuah anugerah bagi kehidupan.
Dan pada akhirnya semua gambar yang telah selesai mendapat nilai "Bagus".
Handy Pranowo
15032021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H