Kalian tak perlu menyambutku dengan menutup segala pintu.Â
Aku tak akan mengetuk pintu-pintu kalian yang penuh dengan debu.Â
Kalian tak perlu menyambutku dengan menutup sebagian akses jalan raya.Â
Aku tak akan lewat sana, apalagi lewat jalan-jalan raya yang berlubang bagai selokan.
Aku ini virus, mahkluk halus dan telah hidup jutaan tahun lalu bersama kalian. Tidak sadarkah kamu.
Aku pandai berubah-rubah sesuai kadar jaman, cuaca dan juga waktu.Â
Aku sengaja di utus hendak mengingatkan hidup kalian yang serba sibuk dan tak tahu waktu.Â
Mengingatkan kalian bahwasanya "Majikanku" itu ada dan selamanya hidup.Â
Tak sadarkah kamu wahai makhluk dunia yang sempurna.
Lihatlah langkahku begitu cepat menyebar ke segala arah, tak ada yang dapat membendungku, tak ada yang dapat mencegahku.Â
Kepada siapa saja aku akan bersarang dan membunuh, menyusup ke dalam lipatan-lipatan pikiran kalian yang selalu tegang.
Sekedar memberi peringatan atas dosa dosa kalian yang terdahulu hingga sekarang.
Aku virus yang selalu bermutasi dan tak pernah takut dengan vaksin buatanmu.
Dan tolong jangan merayakan hari kelahiranku, aku sudah lahir jauh sebelum kalian tumbuh.
Sebaiknya berkacalah dan jaga dirimu, segala pelindung yang kamu buat bukanlah penghalang bagi tumbuh kembangnya aku.
Dan sekali lagi tolong jangan rayakan hari kedatanganku, tapi rayakanlah kematian kalian bersama ku.
Aku ini virus tak akan bisa kalian bunuh.
Handy Pranowo
05032021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H