Jantung pisang yang dulu melambai-lambai berganti dengan lampu-lampu rumah dan yang tersisa hanya kebun belakang serta gunung yang tetap angkuh menjulang.
Pohon murbai sudah tidak ada berganti pohon jambu, namun kupu-kupu masih nampak terlihat berputar-putar di tengah kebun meski warnanya tidak lagi biru.
Ayah duduk di sana sambil memperhatikan lelaki kecil yang sedang di timang ibu, matanya mulai rabun dan ibu tak cekatan lagi memasukan benang ke lubang jarum.
Dan aku menikmati masa laluku, di sini di antara waktu yang terus meluncur, rasanya ingin terus kembali pulang namun hidup mesti berjalan.
Suatu hari nanti semuanya pun akan hilang, ya suatu hari nanti.
Handy Pranowo
02032021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!